web widgets

Syarat Amal Ikhlas

Bermula Ikhlas tiga perkara: 1. Ikhlas Mubtadi 2. Ikhlas Mutawwasid 3. Ikhlas Mumtahi Keterangan : 1. IKHLAS MUBTADI Suci daripada ria, hanya semata-mata karena Allah Ta'ala, karena mengharap dapat pahala hendak masuk Syurga dan takut akan azab Neraka. ( Ini semata2 syirik) Sebabnya syirik ialah : Ada maksudnya yang tertentu, yaitu dikerjakannya amal Ibadah itu, tetapi ada diharapkannya imbalan dari pada Allah Ta'ala. Tak obahnya Allah Ta'ala itu dianggapnya sebagai MAJIKANNYA dan dianggapnya dialah yang samasekali yang mengerjakan amal Ibadah itu. Kalau dianggapnya dialah yang mengerjakan segala amal ibadah itu, berarti adalah KEKUASAANNYA, disinilah jatuh kepada SYIRIKNYA. Dalam arti dia kuasa, Allah Ta'ala pun kuasa, berarti ada dua yang kuasa. Sedangkan kuasa adalah sifat Ketuhanan yang dimiliki Allah Ta'ala. Ini sama dengan ada 2 Tuhan. 2. IKHLAS MUTAWWASID Suci daripada ria, sam'ah hanya semata-mata karena Allah, mengerjakan suruh Allah, meninggalkan segala yang ditegah oleh Allah Ta'ala karena dia hamba Allah, bukan mengharapkan pahala hendak masuk Syurga dan bukan takut akan azab Neraka. (Ini termasuk syirik halus) Sebabnya syirik ialah : Dirasanya ada dia menerima segala yang datang dari pada Allah Ta'ala, itu seperti gerak. Kalau dianggapnya dia ADA, maka Allah Ta'alapun ADA. Sedangkan dia bukanlah ADA, tetapi yang DIADAKAN. Disinilah jatuh syiriknya. Dalam arti dia ada, Allah Ta'ala pun ada. Sedangkan ADA adalah sifat Ketuhanan yang dimiliki Allah Ta'ala. Ini sama dengan ada 2 Tuhan. 3. IKHLAS MUMTAHI Tiada menilik bagi dirinya AMAL, hanya memandang FI'IL (PERBUATAN) Allah Ta'ala yang terjadi pada dirinya. (Inilah yang bersih dari pada syirik). Maksud : Tidak ada dia mengharap apapun, hanya memandang FI'IL (PERBUATAN) Allah Ta'ala yang terjadi pada dirinya. Bahwasanya dia pun Ada karena yang Diadakan, dia Melihat karena Diperlihatkan, dia Mendengar karena Diperdengarkan. Dia sadar segala apa yang datang pada dirinya adalah dari Allah Ta'ala. Maka tak pantaslah dia mengharapkan apapun dari apa yang telah dikerjakannya karena itu semua dari Allah Ta'ala. Maka benar-benarlah Ikhlas hatinya mengerjakan segala Amal Ibadah yaitu Dari Allah, Dengan Allah, Kepada Allah. Walaupun kepada yang salah. Akan lebih mudah bagi kita untuk memahaminya jika kita sudah mempelajari Ilmu Tauhid. Semoga Amal Ibadah kita diterima di sisi Allah Subhanahu wata'ala. Aamiin.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BLOG SAHABATKU B*C



HADITS SHAHIH
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَنْحَنِى بَعْضُنَا لِبَعْضٍ قَالَ « لاَ ». قُلْنَا أَيُعَانِقُ بَعْضُنَا بَعْضًا قَالَ لاَ وَلَكِنْ تَصَافَحُوا
Dari Anas bin Malik, Kami bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, apakah sebagian kami boleh membungkukkan badan kepada orang yang dia temui?”. Rasulullah bersabda, “Tidak boleh”. Kami bertanya lagi, “Apakah kami boleh berpelukan jika saling bertemu?”. Nabi bersabda, “Tidak boleh. Yang benar hendaknya kalian saling berjabat tangan” (HR Ibnu Majah no 3702 dan dinilai hasan oleh al Albani).

HITAM DI DAHI PERLU DI WASPADAI
SELAMAT ULANG TAHUN
14 SUMBER BEBERAPA MACAM PENYAKIT
DUA AYAT DI MALAM HARI
TAMBAHAN LAFAD SAYYIDINA
SHALAT YG PALING BERAT DI ANTARA 5 WAKTU
CARA SHALAT BAB BACAAN TASYAHUD AKHIR
LARANGAN MENCACI WAKTU/MASA
UNTUK PARA SUAMI
KESALAHAN KESALAHAN PADA SHALAT JUMA'T
DAHSYAT NYA SURAH AL-IKHLAS
TATA CARA BERDO'A SESUAI TUNTUNAN
PELIHARA JENGGOT ADALAH PERINTAH
BERBAGI CINTA DAN ILMU UNTUK KITA DAN SAHABAT
Terbentuknya Jagat Raya Menurut Pandangan Al-Quran