web widgets

Cara Sholat – Bab Bacaan Doa Tasyahud Akhir


Bacaan dalam Tasyahud Akhir

1. Ada 4 jenis bacaan pada saat tasyahud akhir:

Bacaan tasyahud, yaitu mulai kalimat At-tahiyatu lillah…sampai kalimat wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh.
Bacaan shalawat, yaitu mulai kalimat Allahumma shalli ‘ala Muhammad… sampai kalimat innaka hamiidum majiid.
Doa memohon perlindungan dari 4 hal, yaitu doa: Allahumma inni a’uudzu bika min ‘adzaabi jahannam wa min ‘adzabil qabri… sampai wa min syarri fitnatil masihid dajjal.
Doa bebas, permohonan sesuai yang dikehendaki orang yang shalat.

2. Keempat bacaan tersebut memiliki hukum yang berbeda ketika tasyahud akhir Bacaan tasyahud hukumnya wajib, berdasarkan perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dalam hadis, إِذَا قَعَدْتُمْ فِي كُلِّ رَكْعَتَيْنِ، فَقُولُوا: التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ… “Apabila kalian duduk setelah mendapat 2 rakaat, ucapkanlah: At-Tahiyatu Lillaah, was shalawatu wat Thayyibaat…” (HR. Ahmad, An-Nasai). Bacaan shalawat hukumnya wajib. Karena itu, jika ditinggalkan shalatnya batal. Dari Fadhalah bin Ubaid radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendengar ada orang yang berdoa ketika tasyahud akhir, namun dia tidak membaca tahiyat dan shalawat. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menegur, عَجِلَ هَذَا، إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ، فَلْيَبْدَأْ بِتَمْجِيدِ رَبِّهِ جَلَّ وَعَزَّ، وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ، ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ يَدْعُو بَعْدُ بِمَا شَاءَ “Orang ini terburu-buru, apabila kalian shalat, mulailah dengan mengagungkan nama Allah (baca tahiyat), kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian berdoa dengan doa apapun yang dia inginkan.” Doa memohon perlindungan dari 4 hal, rincian pembahasannya, insyaaAllah akan dibahas tersendiri. Doa permohonan sesuai yang dikehendaki orang yang shalat hukumnya anjuran. 3. Bacaan tasyahud pada saat duduk tahiyat akhir sama persis dengan bacaan tasyahud ketika duduk tahiyat awal. 4. Untuk bacaan shalawat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan berbagai lafal bacaan shalawat. Sikap yang tepat adalah berusaha menghafal semuanya dan mengamalkannya secara bergantian. Berikut beberapa diantara bacaan shalawat yang diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Dari Amr bin Hazm, dari salah seorang sahabat, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca, اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ Allahumma shalli ‘ala muhammad wa ‘ala ahli baitihii, wa ‘ala azwaajihii wa dzurriyatihii, kamaa shallaita ‘ala aali ibrahim innaka hamiidum majiid. Wa baarik ‘ala muhammad wa ‘ala ahli baitihii, wa ‘ala azwaajihii wa dzurriyatihii, kamaa baarakta ‘ala aali ibrahim innaka hamiidum majiid. (HR. Ahmad, Abdurazaq dalam Mushanaf, At-Thahawi dengan sanad yang shahih). Dari Ka’ab bin Ujrah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan shalawat, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ Allahumma shalli ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad, kamaa shallaita ‘ala ibrahim wa ‘ala aali ibrahim innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad, kamaa baarakta ‘ala ibrahim wa ‘ala aali ibrahim innaka hamiidum majiid. (HR. Bukhari dan Muslim) Dari Abu Mas’ud Al-Anshari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan shalawat, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ Allahumma shalli ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad, kamaa shallaita ‘ala aali ibrahim wa baarik ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad, kamaa baarakta ‘ala aali ibrahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid. (HR. Malik dalam Al-Muwatha, Ahmad, Nasai, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth). Juga dari Abu Mas’ud Al-Anshari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan shalawat, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبيِّ الأُمِّيِّ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبيِّ الأُمِّيِّ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ Allahumma shalli ‘ala muhammad an-nabiyyil ummiyi wa ‘ala aali muhammad, kamaa shallaita ‘ala aali ibrahim. Wa baarik ‘ala muhammad an-nabiyyil ummiyi wa ‘ala aali muhammad, kamaa baarakta ‘ala aali ibrahim, fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid. Dari Abu Thalhah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan bacaan shalawat, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَآلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ Allahumma shalli ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad, wa baarik ‘ala muhammad wa ‘ala aali muhammad, kamaa shallaita wa baarakta ‘ala ibrahim wa aali ibrahim, innaka hamiidum majiid. (HR. Nasai, At-Thahawi, dan sanadnya shahih). 5. Kita dianjurkan untuk menghafalkan beberapa model shalawat yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, sehingga kita tergolong orang yang melestarikan ajaran Beliau dan bisa kita baca secara bergantian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BLOG SAHABATKU B*C



HADITS SHAHIH
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَنْحَنِى بَعْضُنَا لِبَعْضٍ قَالَ « لاَ ». قُلْنَا أَيُعَانِقُ بَعْضُنَا بَعْضًا قَالَ لاَ وَلَكِنْ تَصَافَحُوا
Dari Anas bin Malik, Kami bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, apakah sebagian kami boleh membungkukkan badan kepada orang yang dia temui?”. Rasulullah bersabda, “Tidak boleh”. Kami bertanya lagi, “Apakah kami boleh berpelukan jika saling bertemu?”. Nabi bersabda, “Tidak boleh. Yang benar hendaknya kalian saling berjabat tangan” (HR Ibnu Majah no 3702 dan dinilai hasan oleh al Albani).

HITAM DI DAHI PERLU DI WASPADAI
SELAMAT ULANG TAHUN
14 SUMBER BEBERAPA MACAM PENYAKIT
DUA AYAT DI MALAM HARI
TAMBAHAN LAFAD SAYYIDINA
SHALAT YG PALING BERAT DI ANTARA 5 WAKTU
CARA SHALAT BAB BACAAN TASYAHUD AKHIR
LARANGAN MENCACI WAKTU/MASA
UNTUK PARA SUAMI
KESALAHAN KESALAHAN PADA SHALAT JUMA'T
DAHSYAT NYA SURAH AL-IKHLAS
TATA CARA BERDO'A SESUAI TUNTUNAN
PELIHARA JENGGOT ADALAH PERINTAH
BERBAGI CINTA DAN ILMU UNTUK KITA DAN SAHABAT
Terbentuknya Jagat Raya Menurut Pandangan Al-Quran