web widgets

Ke UTAMAAN saBAR

Rasulullah bersabda :
Sabar ada 3 macam :

1. Sabar dalm menghadapi musibah /ujian

2. Sabar melakukan taat/beribadah

3. Sabar mengekng diri dari brbuat dosa Pahala masing2 adalah:

1. Siapa yng sabar dlm menghadapi sakit / musibah, ditulis baginya / ditingkatkan kedudukannya 300 derajat , jarak antara derajat satu dan lainnya sejauh langit dan bumi.

2. Siapa yang sabar dalam menjalankan taat / beribadah,
ditingkatkan kedudukannya 600 derajat , jarak antara derajat satu dan lainnya sejauh permukaan / kulit bumi teratas dengan landasan bumi ke tujuh

3. Siapa yang sabar mengekang diri dari berbuat dosa, ditingkatkan
kedudukannya 900 derajat , jarak antara satu dengan yang lainnya sejauh “ARASY dengan BUMI “
(Zubdatul Wa’idhin) Hadist riwayat Thabrani dari Ibnu Abas ra, Rasul bersabda :

Siapa yang ditimpa musibah dalam bentuk kehilangan harta atau menderta sakit raganya, lalu ia
merahasiakannya dan tidak mengadu kepada sesama manusia, maka adlh Allh akn mngampuninya (Demikian dalam kitab Jami’ush Shaghir) Dalam riwayat Imam Abu
Laits ( At Tambih), dari Ibnu Abbas :
Ada salah seorang Nabi mengadu kepada Allah . “

Ya Allah , orang mukmin yang taat beribadah kepadaMu , menjauhi larangMU, Engkau hadapkan pada segala macam ujian dan cobaan. Sedang orang kafir , engkau
bentangkan padanya harta dunia dan Engkau jauhkan dari segala cobaan ” Lalu Allah menjawab :

“ Sesungguhnya hamba2 itu
kepunyaanKU, aneka ragam cobaan juga kepunyaanKU, dan setiap tasbih memujiKU, orang2 mukmin yg KUjauhkn harta dunia kpadnya dan KUberi beraneka ragam cobaan dalam hidupnya adalah untuk menebus dosa2nya , sehingga Ia dapat menghadapKU dalm keadaan suci dn Kubalas segala kebaikannya di akhirat nanti.

Berbeda dengan orang2 kafir,
baginya kebaikan dunia, berikut kelapangan rizki dan jauh dari cobaan adalah imbaln kebaikannya di dunia, hingga nanti kembali
kepadaKU dalam keadaan habis kebaikan dan tersisa kburukannya, sehingga AKU akan dengan mudah
menyiksa nya kelak di neraka.
Bahkan dalam hadist diriwayatkan ketika anak seorang hamba meninggl dunia,

Allah SWT bertanya kpda malaikat , apa yang diucapkan hambaku ketika ia menerima musibah ini ?

lalu malaikat menjawab : “ Ia
memujiMu dan bersyukur kepada MU , serta mengucapkan : “ Innalillahi Wa’innaa Ilaihi Ro’jiun “ Sesungguhnya kita
kepunyaan Allah , dan kita akan pulang kepadaNYa ( Al Baqarah 156)
Lalu Allah berseru : “ Bangunlah sebuah rumah untuk hambaKU di surga, dan sebutlah “ Baitul Hamdi “(Zubdatul Wa’idhin)
Ibnu Mubarak menjelaskan :
“ Musibah itu satu , dan jika yang menerimanya tidak ikhlas/ridho, berarti mengembang menjadi 2, yaitu musibah itu sendiri dan
hilangnya pahala musibah, dan terakhir inilah sebesar-besarnya musibah.

“Ujian adalah tarbiyah dari Allah untuk meningkatkan drajat hamba-Nya sebagai wujud kasih sayang-Nya. Seorang hamba memiliki suatu derajat di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan amal-amal kebaikannya, maka Allah
menguji dan mencobanya agar dia mencapai derajat itu." (HR Thabrani)
Sa'ad bin Abi Waqqash berkata,

"Aku bertanya kepada Rasulullah Saw,

"Ya Rasulullah, siapakah orang yng paling berat ujian dan cobaannya?" Nabi Saw menjawab,

"Para nabi kemudian yang meniru
(menyerupai) mereka dan yang meniru (menyerupai) mereka. Seseorang diuji menurut kadar agamanya. Kalau agamnya tipis (lemah) dia diuji sesuai dengan itu
(ringan) dn bila imannya kokoh dia diuji sesuai itu (keras). Sorang diuji terus-menerus sehingga dia ber jalan di muka bumi bersih dri dosa-dosa. (HR. Bukhari) Segala Ilmu dan kebenarn adalah milik Allah semata .
Disarikan dari Kitab Durratun Nasihin (Bab Contoh Kesabaran Nabi Ayub)

Semoga bermanfaat. Wasslam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BLOG SAHABATKU B*C



HADITS SHAHIH
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَنْحَنِى بَعْضُنَا لِبَعْضٍ قَالَ « لاَ ». قُلْنَا أَيُعَانِقُ بَعْضُنَا بَعْضًا قَالَ لاَ وَلَكِنْ تَصَافَحُوا
Dari Anas bin Malik, Kami bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, apakah sebagian kami boleh membungkukkan badan kepada orang yang dia temui?”. Rasulullah bersabda, “Tidak boleh”. Kami bertanya lagi, “Apakah kami boleh berpelukan jika saling bertemu?”. Nabi bersabda, “Tidak boleh. Yang benar hendaknya kalian saling berjabat tangan” (HR Ibnu Majah no 3702 dan dinilai hasan oleh al Albani).

HITAM DI DAHI PERLU DI WASPADAI
SELAMAT ULANG TAHUN
14 SUMBER BEBERAPA MACAM PENYAKIT
DUA AYAT DI MALAM HARI
TAMBAHAN LAFAD SAYYIDINA
SHALAT YG PALING BERAT DI ANTARA 5 WAKTU
CARA SHALAT BAB BACAAN TASYAHUD AKHIR
LARANGAN MENCACI WAKTU/MASA
UNTUK PARA SUAMI
KESALAHAN KESALAHAN PADA SHALAT JUMA'T
DAHSYAT NYA SURAH AL-IKHLAS
TATA CARA BERDO'A SESUAI TUNTUNAN
PELIHARA JENGGOT ADALAH PERINTAH
BERBAGI CINTA DAN ILMU UNTUK KITA DAN SAHABAT
Terbentuknya Jagat Raya Menurut Pandangan Al-Quran