web widgets

AGAR DI JAGA OLEH ALLAH SWT

Sekali waktu Nabi Muhammad SAW
berpesan kepada Ibnu Abbas,
''Jagalah Allah, niscaya Dia menjaga kamu. Jagalah Allah, niscaya kamu
dapati Dia di hadapanmu.''

Ketika menjelaskan hadis ini, Ibnu Rajab al-Hambali dalam kitabnya
Jami'ul-Ulum wal-Hikam menyatakan, ungkapan ''Jagalah
Allah'' maksudnya adalah jagalah hukum-hukum Allah, hak-hak-Nya, perintah-perintah-Nya, dan
larangan-larangan-Nya. Artinya,
lakukanlah perintah-perintah
Allah dan tinggalkanlah larangan-
larangan-Nya. Juga jangan dilanggar hukum-hukum Allah, baik menyangkut perintah maupun larangan-Nya.

Hadis di atas mengandung wasiat yang agung menyangkut persoalan penting dalam agama. Nabi Sulaiman AS pernh mngatakan, Kami
telah pelajari ilmu apa pun yang
telah dipelajari manusia dan ilmu-ilmu yang belum dipelajari manusia.
Ternyata, kami tidak mendapatkan (sesuatu pun) yang sehebat penjagaan Allah, baik di alam gaib maupun di alam nyata.''

Para ulama mengatakan bahwa
ada dua bentuk penjagaan Allah SWT itu. Pertama, menjaga seorang hamba menyangkut kepentingan duniawinya, seperti menjaga fisiknya, anaknya, keluarganya, atau
harta bendanya.

Allah SWT berfirman, ''Bagi
manusia ada malaikat-malaikat
yang selalu mngikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya,
mereka menjaganya atas perintah Allah.' (Ar-Ra'd: 11). Penjagaan Allah seperti disebutkan dalam ayat tadi pernah dialami oleh seorang suci bernama Ibrahim bin Adham.
Diceritakan, suatu kali Ibrahim bin Adham tertidur di sebuah kebun, sementara di sampingnya ada ular berbisa yang di mulutnya ada seikat
bunga narsia. Ular itu terus menggelosor-gelosor sampai sang sufi terbangun. Kedua, dan inilah
bentuk penjagaan Allah yang
paling agung, yaitu menjaga hamba dalam hal agamanya dan keimanannya. Sehingga, dalam hidupnya ia terjaga dari hal-hal yang syubhat yang menyesatkan, dari syahwat yang diharamkan dan
di saat sakaratul maut pun
agamanya tetap terjaga sehingga dia wafat dalam keadaan beriman.
Maka, berbahagialah orang yang dijaga Allah, sehingga hatinya terjaga dari berbagai syubhat dan keraguan, terjaga dari syirik dan nifaq, terjaga dari kebingungan
dan kebimbangan, terjaga dari
setiap ideologi yang diselinapkan dan merusak akidah.

Bagi orang yang dijaga Allah, maka boleh jadi manusia-manusia di
sekitarnya terjerumus dalam
kesesatan, penyimpangan bertindak ilegal, korup, serta tidak punya arah dan tujuan. Namun, orang tadi tetap dijaga Allah,
sehingga ia tetap mengenal jalan hidayah, kebaikan, dan kmenangan.
Seorang ulama salafus shaleh
berujar, ''Bila maut hendak
menjemput seseorang,

maka dikatakan kepada malaikat ciumlah kepalanya. Malaikat menjawab: kutemukan dalam kepalanya Alquran. Dikatakan pula: ciumlah hatinya. Sahut malaikat: kutemukan puasa dalam hatinya. Dikatakan lagi: ciumlah kedua kakinya. Ujar malaikat: kutemukan qiyam (bangun untuk ibadah) di kedua kakinya. Malaikat kembali menambahkan: dia telah menjaga dirinya maka Allh pun menjaganya.''
Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BLOG SAHABATKU B*C



HADITS SHAHIH
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَنْحَنِى بَعْضُنَا لِبَعْضٍ قَالَ « لاَ ». قُلْنَا أَيُعَانِقُ بَعْضُنَا بَعْضًا قَالَ لاَ وَلَكِنْ تَصَافَحُوا
Dari Anas bin Malik, Kami bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, apakah sebagian kami boleh membungkukkan badan kepada orang yang dia temui?”. Rasulullah bersabda, “Tidak boleh”. Kami bertanya lagi, “Apakah kami boleh berpelukan jika saling bertemu?”. Nabi bersabda, “Tidak boleh. Yang benar hendaknya kalian saling berjabat tangan” (HR Ibnu Majah no 3702 dan dinilai hasan oleh al Albani).

HITAM DI DAHI PERLU DI WASPADAI
SELAMAT ULANG TAHUN
14 SUMBER BEBERAPA MACAM PENYAKIT
DUA AYAT DI MALAM HARI
TAMBAHAN LAFAD SAYYIDINA
SHALAT YG PALING BERAT DI ANTARA 5 WAKTU
CARA SHALAT BAB BACAAN TASYAHUD AKHIR
LARANGAN MENCACI WAKTU/MASA
UNTUK PARA SUAMI
KESALAHAN KESALAHAN PADA SHALAT JUMA'T
DAHSYAT NYA SURAH AL-IKHLAS
TATA CARA BERDO'A SESUAI TUNTUNAN
PELIHARA JENGGOT ADALAH PERINTAH
BERBAGI CINTA DAN ILMU UNTUK KITA DAN SAHABAT
Terbentuknya Jagat Raya Menurut Pandangan Al-Quran