MENGUKUR MAHKOTA BAIK
Perlukah aku bersandiwara dalam gelak tawa yang bercempera dengan dusta
sekadar untuk satu bukti
yang kebenarannya berguguran dari tangkai kejujuran atau perlukah aku ikhlas dari terbitan kata yang terucap tanpa hijab palsu sedang keengganan menerima benar menjadi ego menjulang di ubun-ubunmu atau perlukah aku mengikut sepertinya anggukan kakaktua yang buta dalam memaknai hanya untuk menerbitkan rasa bangga padamu yang menjunjung kiasan dalam kata. Akan kuceritakan padamu tentang wajah ikhlas yang tidak berselindung dari topeng kepuraan agar dalam menafsir kebenaran, engkau tidak menyimpang dari prasangka jijikmu yang menyendat biarkan setiap sentimeter ruang kosong dalam urat-urat darahmu ada aliran penerimaan untuk engkau mengerti bahawa kebenaran tidak pernah mati dibunuh oleh pembohongan dan juga untuk engkau tahu bahawa tunjang sebuah rasa percaya yang engkau tidak miliki …adalah berdiri di atas satu kebenaran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
BLOG SAHABATKU B*C
HADITS SHAHIH
HITAM DI DAHI PERLU DI WASPADAI
SELAMAT ULANG TAHUN
14 SUMBER BEBERAPA MACAM PENYAKIT
DUA AYAT DI MALAM HARI
TAMBAHAN LAFAD SAYYIDINA
SHALAT YG PALING BERAT DI ANTARA 5 WAKTU
CARA SHALAT BAB BACAAN TASYAHUD AKHIR
LARANGAN MENCACI WAKTU/MASA
UNTUK PARA SUAMI
KESALAHAN KESALAHAN PADA SHALAT JUMA'T
DAHSYAT NYA SURAH AL-IKHLAS
TATA CARA BERDO'A SESUAI TUNTUNAN
PELIHARA JENGGOT ADALAH PERINTAH
BERBAGI CINTA DAN ILMU UNTUK KITA DAN SAHABAT
Terbentuknya Jagat Raya Menurut Pandangan Al-Quran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar