web widgets

TERBAKAR API KEMARAHAN QALBU


Marah itu sangat mudah menyusup di hati kita, apabila ada hal yang tidak kita sukai, terlebih bertentangan dengan nafsu kita, api kemarahan mulai berkobar dari kecil kian membesar. Terkadang kemarahan tidak terkeluarkan oleh orang tersebut dan hanya dipendam dalam hati, ataupun terkadang seseorang tidak sadar bahwa hatinya sedang dilanda api amarah. Memang, jika marah hanya dipendam dalam hati dan tidak dikeluarkan dengan kata- kata atau sikap, bahkan mulut seseorang tersebut masih bisa tersenyum, itu tidak akan menimbulkan masalah yang besar khususnya bagi orang lain, namun bagi dirinya sendiri ini sangat berbahaya. Kalau dia tidak bisa dengan segera untuk meredamnya sampai hilang kemarahannya, maka api kemarahan tersebut akan selalu bersemayam di hatinya dan akan membangkitkan penyakit hati lainnya seperti dendam dan dengki. Oleh karena itu saudaraku, kita harus mengetahui dan mempelajari diri kita sendiri, saat kapankah api amarah akan berkobar di hati kita. Jika kita bisa mengetahui. Setidaknya sewaktu api amarah masih kecil sedang kita mengetahui bahaya amarah, kita dapat lebih mudah memadamkan api amarah tersebut ketimbang api amarah tersebut kian membesar dan membesar tentunya lebih sulit bagi kita untuk memadamkannya.

..****************************..
Kita sebagai manusia seringkali merasakan yang tidak kita inginkan seperti mendapatkan musibah, penyakit, kelelahan dan hal-hal yang tidak menyenangkan lainnya. Dalam keadaan seperti itu seringkali pula kita mengeluh terhadap yang kita rasakan. Kadang- kadang kita menggerutu, bergumam, bahkan diungkapkan pada orang disekitar kita. Mengeluh sebenarnya tidak bedanya dengan marah, marah terhadap ketentuan yang ada, tidak puas dengan apa yang terjadi atau tidak sesuai dengan keingginan nafsunya. Kalau ditelusuri lebih lanjut, seseorang yang mengeluh itu sebenarnya sedang marah terhadap Tuhannya, walaupun orang yang mengeluh itu terkadang tidak sadar akan hal itu, karena segala sesuatu itu telah digariskan oleh Sang Pencipta. Sungguh beraninya manusia marah dengan Tuhan, berapa besar kekuatan manusia untuk menandingi Tuhan?

Apakah dengan mengeluh segala sesuatu yang terjadi bisa berubah lebih baik? Atau malah membuat hati menjadi semakin tidak tenang atau terbakar api amarah? Wahai kita semua, marilah kita latih diri untuk tidak mengeluh.Marilah kita ridho dengan ketentuan Tuhan agar Tuhan juga meridhoi kita Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BLOG SAHABATKU B*C



HADITS SHAHIH
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَنْحَنِى بَعْضُنَا لِبَعْضٍ قَالَ « لاَ ». قُلْنَا أَيُعَانِقُ بَعْضُنَا بَعْضًا قَالَ لاَ وَلَكِنْ تَصَافَحُوا
Dari Anas bin Malik, Kami bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, apakah sebagian kami boleh membungkukkan badan kepada orang yang dia temui?”. Rasulullah bersabda, “Tidak boleh”. Kami bertanya lagi, “Apakah kami boleh berpelukan jika saling bertemu?”. Nabi bersabda, “Tidak boleh. Yang benar hendaknya kalian saling berjabat tangan” (HR Ibnu Majah no 3702 dan dinilai hasan oleh al Albani).

HITAM DI DAHI PERLU DI WASPADAI
SELAMAT ULANG TAHUN
14 SUMBER BEBERAPA MACAM PENYAKIT
DUA AYAT DI MALAM HARI
TAMBAHAN LAFAD SAYYIDINA
SHALAT YG PALING BERAT DI ANTARA 5 WAKTU
CARA SHALAT BAB BACAAN TASYAHUD AKHIR
LARANGAN MENCACI WAKTU/MASA
UNTUK PARA SUAMI
KESALAHAN KESALAHAN PADA SHALAT JUMA'T
DAHSYAT NYA SURAH AL-IKHLAS
TATA CARA BERDO'A SESUAI TUNTUNAN
PELIHARA JENGGOT ADALAH PERINTAH
BERBAGI CINTA DAN ILMU UNTUK KITA DAN SAHABAT
Terbentuknya Jagat Raya Menurut Pandangan Al-Quran