web widgets

Kehidupan

Kearifan tidak akan datang bagaikan wahyu, akan tetapi melalui eksporasi diri secara berkesinambungan. Sehingga kearifan demi kearifan akan lahir dalam proses pembelajaran diri. Kita semua harus belajar dari hidup.   Apa yang bagi kita merupakan sesuatu yang luar biasa  mungkin bagi orang lain biasa-biasa saja. Sebaliknya apa yang bagi kita tidak berarti apapun mungkin bagi orang lain merupakan sesuatu yang menakjubkan.  Oleh karena itu dengan membuka diri kita bisa saling belajar.   Dengan belajar  pencerahan demi pencerahan akan lahir.   Kata belajar disini tidak hanya duduk  manis di bangku sekolah. Kita bisa belajar dimanapun dan kapanpun.  Karena ada banyak hal dalam hidup ini yang bisa dijadikan pelajaran.   Dengan menjadikan hidup sebagai universitas  terlengkap dimana setiap orang dapat belajar selama 24 jam sehari. 7 hari seminggu,  365 hari setahun  dimana saja  dan kapan saja di sepanjang hidup-nya . sehingga kita dapat belajar, belajar dan belajar. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Menjadikan hidup sebagai Universitas kehidupan. Dengan belajar kepada Alam.   “APA YANG BAGI KITA SANGAT BERARTI BELUM TENTU BERARTI JUGA BAGI ORANG LAIN” Maka jangan pernah mengukur  diri kita dengan ukuran orang lain, tetapi terimalah dengan berlapang dada bahwa setiap orang berhak  menentukan mana yang baginya berharga , mana yang tidak, sesuai dengan ukurannya sendiri bukan ukuran kita. Karena hidup bersifat dinamis dan penuh warna –warni . Tidak dapat diterjemahkan dalam satu bahasa dan satu warna saja.  Hidup tidak dapat digambarkan dengan warna Hitam dan Putih saja.   Orang bijak berkata : “Semakin banyak kita belajar barulah kita menyadari bahwa ternyata  sedikit sekali yang kita ketahui dalam hidup ini. “ Semakin banyak  kita tahu  semakin tahulah kita bahwa  banyak yang kita tidak tahu. Never Late to Learn ! tidak ada kata terlambat untuk belajar.   Dalam proses pembelajaran diri  dimana saja setiap orang dapat berinteraktif  secara lansung dan terlibat , akan lahir secara alami apa yang dikatakan orang “learning State” Belajar dari Alam. Alam memiliki hukumnya sendiri, yaitu hukum keseimbangan   siapa yang memberi maka dia akan menerima, tergantung apa yang diberikannya.   Pada saat kita memberi , maka pada saat itu pula kita menerima. Jangan pernah menganggap bahwa kita saja yang melayani, sebenarnya orang lainpun melayani kita. Hidup adalah proses saling memberi dan menerima. Yang memberi akan menerima tergantung apa yang  diberikannya. Lihatlah orang yang berjabatan tangan. Ketika tangan kita menyentuh tangan orang lain sebenarnya tangan kita pun disentuh orang lain. Sungguh pelayanan yang kita  berikan tidak akan pernah sia-sia. Bahkan  akan mendatangkan nilai lebih daripada apa yang kita berikan . selama kita ikhlas melakukannya.   Yang menabur akan menuai, tergantung apa yang ditaburkannya. Bila kita menabur angin maka kita akan menuai badai. Bila kita hanya menerima dan tidak pernah mau memberi, maka suatu waktu apa yang ada dalam diri akan diambil secara menyakitkan, berupa petaka atau bencana alam.   Manusia adalah bagian dari alam semesta.Tidak ada seorangpun yang dapat mengingkari eksistensi alam. Dan tidak ada seorangpun didunia ini yang dapat melepaskan dirinya dari Hukum alam, yaitu hukum tabur dan tuai.   Belajar dari alam akan melahirkan dari diri kita beberapa hal yang dapat mempermudah  jalan kita mencapai kesuksesan meraih cita-cita hidup, kebahagiaan dan pencerahan diri. Karena pengalaman hidup akan melahirkan : -          Rasa percaya diri yang tinggi -          Pengendalian diri -          Mengalahkan egoisme -          Menghapuskan emosi-emosi negatif, fobia, keangkuhan , ketamakan dan kesombongan -          Mematahkan pikiran-pikiran yang membelenggu jiwa -          Mengidentifikasi keyakinan- keyakinan yang mengungkung dan menghanyutkan kita ke jurang  fanatisme yang keliru -          Memiliki kemampuan untuk  menduplikasi orang-orang yang menjadi panutan -          Mampu menjaga agar tetap menjadi diri sendiri Dengan demikian kita  dapat meraih kesuksesan hidup  dan menikmati kebahagiaan dengan penuh rasa syukur. InsyaAllah   “SELALU MENYENANGKAN  JIKA KITA DI DORONG MELAKUKAN SESUATU YANG BISA KITA LAKUKAN” (George Santayana)   (Saduran Bebas) BC 30092010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BLOG SAHABATKU B*C



HADITS SHAHIH
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَنْحَنِى بَعْضُنَا لِبَعْضٍ قَالَ « لاَ ». قُلْنَا أَيُعَانِقُ بَعْضُنَا بَعْضًا قَالَ لاَ وَلَكِنْ تَصَافَحُوا
Dari Anas bin Malik, Kami bertanya kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, apakah sebagian kami boleh membungkukkan badan kepada orang yang dia temui?”. Rasulullah bersabda, “Tidak boleh”. Kami bertanya lagi, “Apakah kami boleh berpelukan jika saling bertemu?”. Nabi bersabda, “Tidak boleh. Yang benar hendaknya kalian saling berjabat tangan” (HR Ibnu Majah no 3702 dan dinilai hasan oleh al Albani).

HITAM DI DAHI PERLU DI WASPADAI
SELAMAT ULANG TAHUN
14 SUMBER BEBERAPA MACAM PENYAKIT
DUA AYAT DI MALAM HARI
TAMBAHAN LAFAD SAYYIDINA
SHALAT YG PALING BERAT DI ANTARA 5 WAKTU
CARA SHALAT BAB BACAAN TASYAHUD AKHIR
LARANGAN MENCACI WAKTU/MASA
UNTUK PARA SUAMI
KESALAHAN KESALAHAN PADA SHALAT JUMA'T
DAHSYAT NYA SURAH AL-IKHLAS
TATA CARA BERDO'A SESUAI TUNTUNAN
PELIHARA JENGGOT ADALAH PERINTAH
BERBAGI CINTA DAN ILMU UNTUK KITA DAN SAHABAT
Terbentuknya Jagat Raya Menurut Pandangan Al-Quran