Jiwamu seringkali menjadi ajang dari sebuah pertempuran Karena itu akal sehatmu berperang seru Melawan perasaan hati dan selera nafsu Mampukah hati menjadi pendamai bagi jiwamu Sehingga dapat merubah kericuhan Persaingan kepingan – kepingan dirimu Menjadi satu kesatuan aroma dan keindahan lagu Akan tetapi apa daya orang lain ,pabila engkau sendiri dingin Dari hasrat pendamai diri dan berbagi unsur dalam diri mu? Akal sehat dan perasaan hati diibaratkan Perahu dan layar yang mendayung jiwamu Mengarungi lautan kehidupan. Jikalau patah salah satu layar dan kemudi itu Kau akan tetap terombang- ambing ombak tetapi masih mengambang Atau lumpuh tanpa daya dan terhenti di tengah samudra luas Sebab akal pikiran yang sendiri mengemudi Ibarat tenaga yang mendorong diri Bagai api membara yang menjadi kekuatan bagi mesin dirimu Karena itu ajaklah perasaan menjunjung tinggi hati Menggapai pucuk-pucuk getaran kebenaran yang sejati Keduanya merajut sebuah simfoni lagu Lalu turutilah jiwamu membimbing perasaan dengan menggunakan akal sehat Hingga perasaan itu tetap hidup dengan setiap kebangkitannya Laksana burung bangau terbang tinggi dari tengah padang Tak jarang akal maupun perasaan Seperti engkau memperhatikan dan menyuguhi dua orang tamu yang terkasih Dan sedang berada dalam perlindungan rumahmu Kau takkan sanggup memuliakan yang satu melebihi yang lain Sebab membedakan seseorang berarti bakal kehilangan Kasih dan sayang keduanya... Diantara bukit biru, sedang engkau duduk santai dikerindangan. Pohon populir putih perak , membagi kedamaian dan ketenangan Dengan sawah kuning dikejauhan , dan rerumputan hijau luas mengalun Perturutkanlah hati mengucapkan kalimat sunyi “ Tuhan berdiam diri dalam kalbu” Pabila topan mendatang dan badai perkasa menggulung rimba belantara, Guntur halilintarpun sambar- menyambar Berebut cepat merobek bilah angkasa Maka turutilah hatimu mengucapkan doa puji “Tuhan bertindak dengan rasa” Dan karena engkau adalah nafas ciptaan Tuhan Sebagai pucuk-pucuk daun kekayaan rimba Tuhan Maka engkau hendaklah juga, Berhening diri dalam kalbu, Bergerak dalam rasa yang bergelora
SOMBONG DAN TAWADHU'
Sifat sombong adalah sesuatu yang sangat tercela. Karena Al Qur ’an dan As Sunah mencelanya dan mengajak kita untuk meninggalkannya. Bahkan orang yang mempunyai sifat ini diancam tidak masuk ke dalam surga. Sebaliknya, di dalam Al Qur’ an Allah memuji hamba- hamba- Nya yang rendah hati dan tawadhu ’ kepada sesama. Allah ta’ala berfirman, ُداَبِعَو نَمْحَّرلا ِ َنيِذَّلا َنوُشْمَي ىَلَع ِضْرَأْلا اًنْوَه اَذِإَو مُهَبَطاَخ ُ ُلِهاَجْلا َنو اوُلاَق اًماَلَس “Hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih adalah orang- orang yang berjalan di atas muka bumi dengan rendah hati dan apabila orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.” (QS. Al Furqaan: 63) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ُرْبِكْلا ُرَطَب ِّقَحْلا ُطْمَغَو ِساَّنلا “Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia. ” (HR. Muslim) Celaan Terhadap Kesombongan dan Pelakunya Allah ta’ala berfirman, ُهَّنِإ اَل ُّبِحُي كَتْسُمْلا َنيِرِبْ “Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri. ” (QS. An Nahl: 23)
Allah ta’ala juga berfirman, َكْلِت ُراَّدلا ةَرِخَآْلا ُ َهُلَعْجَن ا َنيِذَّلِل اَل َنوُديِرُي اًّوُلُع يِف ِضْرَأْلا اَلَو اًداَسَف “ Itulah negeri akhirat yang Kami sediakan bagi orang- orang yang tidak berambisi untuk menyombongkan diri di atas muka bumi dan menebarkan kerusakan. ” (QS. Al Qashash: 83) Adz Dzahabi rahimahullah berkata, “ Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri kepada manusia dengan ilmunya, dia merasa hebat dengan kemuliaan yang dia miliki. Orang semacam ini tidaklah bermanfaat ilmunya untuk dirinya. Karena barang siapa yang menuntut ilmu demi akhirat maka ilmunya itu akan membuatnya rendah hati dan menumbuhkan kehusyu’an hati serta ketenangan jiwa. Dia akan terus mengawasi dirinya dan tidak bosan untuk terus memperhatikannya. Bahkan di setiap saat dia selalu berintrospeksi diri dan meluruskannya. Apabila dia lalai dari hal itu, dia pasti akan terlempar keluar dari jalan yang lurus dan binasa. Barang siapa yang menuntut ilmu untuk berbangga- banggaan dan meraih kedudukan, memandang remeh kaum muslimin yang lainnya serta membodoh- bodohi dan merendahkan mereka, sungguh ini tergolong kesombongan yang paling besar. Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun hanya sekecil dzarrah (anak semut) , la haula wa la quwwata illa billah. ” (lihat Al Kaba’ir ma’a Syarh Ibnu ‘Utsaimin, hal. 75-76 cet. Darul Kutub ‘Ilmiyah. Sayangnya di dalam kitab ini saya menemukan kesalahan cetak, seperti ketika menyebutkan ayat dalam surat An Nahl di atas, di sana tertulis An Nahl ayat 27
padahal yang benar ayat 23.
Wallahul muwaffiq) Ilmu Menumbuhkan Sifat Tawadhu ’ Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Salah satu tanda kebahagiaan dan kesuksesan adalah tatkala seorang hamba semakin bertambah ilmunya maka semakin bertambah pula sikap tawadhu ’ dan kasih sayangnya. Dan semakin bertambah amalnya maka semakin meningkat pula rasa takut dan waspadanya. Setiap kali bertambah usianya maka semakin berkuranglah ketamakan nafsunya. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu sesama. Dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya maka semakin dekat pula dia dengan manusia dan berusaha untuk menunaikan berbagai kebutuhan mereka serta bersikap rendah hati kepada mereka. ” Beliau melanjutkan, “Dan tanda kebinasaan yaitu tatkala semakin bertambah ilmunya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakannya. Dan setiap kali bertambah amalnya maka bertambahlah keangkuhannya, dia semakin meremehkan manusia dan terlalu bersangka baik kepada dirinya sendiri. Semakin bertambah umurnya maka bertambahlah ketamakannya. Setiap kali bertambah banyak hartanya maka dia semakin pelit dan tidak mau membantu sesama. Dan setiap kali meningkat kedudukan dan derajatnya maka bertambahlah kesombongan dan kecongkakan dirinya. Ini semua adalah ujian dan cobaan dari Allah untuk menguji hamba-hamba-Nya. Sehingga akan berbahagialah sebagian kelompok, dan sebagian kelompok yang lain akan binasa. Begitu pula halnya dengan kemuliaan- kemuliaan yang ada seperti kekuasaan, pemerintahan, dan harta benda. Allah ta ’ala meceritakan ucapan Sulaiman tatkala melihat singgasana Ratu Balqis sudah berada di sisinya, اَذَه ْنِم ِلْضَف يِّبَر َوُلْبَيِل يِن ُرُكْشَأَأ ْمَأ ُرُفْكَأ “Ini adalah karunia dari Rabb-ku untuk menguji diriku. Apakah aku bisa bersyukur ataukah justru kufur. ” ( QS. An Naml: 40). ” Kembali beliau memaparkan, “ Maka pada hakikatnya berbagai kenikmatan itu adalah cobaan dan ujian dari Allah yang dengan hal itu akan tampak bukti syukur orang yang pandai berterima kasih dengan bukti kekufuran dari orang yang suka mengingkari nikmat. Sebagaimana halnya berbagai bentuk musibah juga menjadi cobaan yang ditimpakan dari- Nya Yang Maha Suci. Itu artinya Allah menguji dengan berbagai bentuk kenikmatan, sebagaimana Allah juga menguji manusia dengan berbagai musibah yang menimpanya. Allah ta ’ala berfirman, اَّمَأَف اَسْنِإْلاُن اَذِإ اَم ُهاَلَتْبا ُهُّبَر َمَرْكَأَف ُه هَمَّعَنَو ُ ُلوُقَيَف يِّبَر ِنَمَرْكَأ . اَّمَأَو اَذِإ اَم ُهاَلَتْبا َرَدَقَف ِهْيَلَع ُهَقْزِر ُلوُقَيَف يِّبَر ِنَناَهَأ . اَّلَك … “Adapun manusia, apabila Rabbnya mengujinya dengan memuliakan kedudukannya dan mencurahkan nikmat (dunia) kepadanya maka dia pun mengatakan, ‘Rabbku telah memuliakan diriku.’ Dan apabila Rabbnya mengujinya dengan menyempitkan rezkinya ia pun berkata, ‘Rabbku telah menghinakan aku.’ Sekali- kali bukanlah demikian …” (QS. Al Fajr : 15-17)
Artinya tidaklah setiap orang yang Aku lapangkan ( rezekinya) dan Aku muliakan kedudukan (dunia)-nya serta Kucurahkan nikmat (duniawi) kepadanya adalah pasti orang yang Aku muliakan di sisi-Ku. Dan tidaklah setiap orang yang Aku sempitkan rezkinya dan Aku timpakan musibah kepadanya itu berarti Aku menghinakan dirinya. ” (Al Fawa’id, hal. 149) Ketawadhu’ an ‘Umar bin Al Khaththab radhiyallahu ’anhu Disebutkan di dalam Al Mudawwanah Al Kubra, “ Ibnul Qasim mengatakan, Aku pernah mendengar Malik membawakan sebuah kisah bahwa pada suatu ketika di masa kekhalifahan Abu Bakar ada seorang lelaki yang bermimpi bahwa ketika itu hari kiamat telah terjadi dan seluruh umat manusia dikumpulkan. Di dalam mimpi itu dia menyaksikan Umar mendapatkan ketinggian dan kemuliaan derajat yang lebih di antara manusia yang lain. Dia mengatakan: Kemudian aku berkata di dalam mimpiku, ‘Karena faktor apakah Umar bin Al Khaththab bisa mengungguli orang-orang yang lain ?” Dia berkata: Lantas ada yang berujar kepadaku, ‘Dengan sebab kedudukannya sebagai khalifah dan orang yang mati syahid, dan dia juga tidak pernah merasa takut kepada celaan siapapun selama dirinya tegak berada di atas jalan Allah.’ Pada keesokan harinya, laki-laki itu datang dan ternyata di situ ada Abu Bakar dan Umar sedang duduk bersama. Maka dia pun mengisahkan isi mimpinya itu kepada mereka berdua. Ketika dia selesai bercerita maka Umar pun menghardik orang itu seraya berkata kepadanya, “Pergilah kamu, itu hanyalah mimpi orang tidur !” Lelaki itupun bangkit meninggalkan tempat tersebut. Ketika Abu Bakar telah wafat dan Umar memegang urusan pemerintahan, maka beliau pun mengutus orang untuk memanggil si lelaki itu. Kemudian Umar berkata kepadanya, “Ulangi kisah mimpi yang pernah kamu ceritakan dahulu. ” Lelaki itu menjawab, “ Bukankah anda telah menolak cerita saya dahulu ?!” Umar mengatakan, “Tidakkah kamu merasa malu menyebutkan keutamaan diriku di tengah- tengah majelis Abu Bakar sementara pada saat itu dia sedang duduk di tempat itu ?!” Syaikh Abdul Aziz As Sadhan mengatakan, “Umar radhiyallahu ‘ anhu tidak merasa ridha keutamaan dirinya disebutkan sementara di saat itu Ash Shiddiq ( Abu Bakar) -dan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu jelas lebih utama dari beliau- hadir mendengarkan kisah itu. walaupun sebenarnya dia tidak perlu merasa berat ataupun bersalah mendengarkan hal itu, akan tetapi inilah salah satu bukti kerendahan hati beliau radhiyallahu ‘anhu.” ( lihat Ma'alim fi Thariq Thalabil ‘ Ilmi, hal. 103-104) Washallallahu ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ ala aalihi wa shahbihi wa sallam.
MARI BERBICARA TENTANG CINTA
Dalam diriku tidak ada yang namanya cinta besar dan cinta kecil. Semua hanya satu..... yaitu CINTA. Cinta ini yang membuat aku tumbuh, menjadi dan tetap ada. Cinta ini pula yang menyalakan api, ketika gelap menyapa Dan cinta ini pula yang kadang mematikan baranya, ketika dingin menyentuh. Cinta yang membuat kita kuat ketika banyak tugas dan hal - hal yang lainnya.... Jejak kemarin mengajarkan bahwa cinta harus dimaknai dengan hati yang jernih, Rasa tulus dan saling percaya yang tidak tergoyahkan oleh gosip atau cobaan . Jejak kemarin pula mengajarkan rapuhnya cinta bila dibelit oleh passion. Rapuhnya cinta yang tidak berani berhenti di satu tempat untuk mengunyah secara utuh dan mendekapnya erat-erat. Jejak kemarin juga yang mengajarkan sesungguhnya cinta itu sederhana. Ketika aku memeluk dan melihatnya dengan sederhana, Maka cinta itu akan lebih kuat makna baranya. Cinta adalah kaki-kaki yang melangkah membangun samudera kebaikan. Cinta adalah tangan-tangan yang merajut hamparan permadani kasih sayang. Cinta adalah hati yang selalu berharap dan mewujudkan dunia dan kehidupan yang lebih baik. Cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang mengisi setiap ‘ruangan kosong’ pada diri kita. Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran yang lebih rendah Cinta, akan membawa sesuatu menjadi lebih baik, Membawa kita untuk berbuat lebih sempurna. Mengajarkan pada kita betapa besar kekuatan dan kedahsyatan yang dihasilkannya. Cinta bisa membuat dunia yang penat dan bising ini terasa indah, Cinta mengajarkan pada kita, bagaimana caranya harus berlaku jujur dan berkorban, berjuang dan menerima, memberi dan mempertahankan. Cinta tidak memiliki dan dimiliki karena cinta telah cukup untuk CINTA... Cinta yang membara , membakar menumbuhkan kerinduan yang semakin dalam... Cinta sejati..Cinta pada SANG PENCINTA... Alangkah indahnya di mabuk cinta. ..cinta pada-Nya dan karena NYa .. .. Jangan mencintai seseorang seperti bunga, karena bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, karena sungai mengalir selamanya..... Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya Dan kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan kembali kepercayaan................ Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, Cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah mendendam, Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; Manakala kebencian membawa kepada kemusnahan. Cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain, Dan kamu masih mampu tersenyum, sambil berkata: aku turut bahagia untukmu..... Jika hati adalah istana , maka cinta adalah singgasananya , Ketulusan adalah mahkota , Kesetiaan adalah piala , Kejujuran adalah tahta Dan Senyum adalah hadiah yang terindah ............................. *** Jangan mempermainkan cinta karena cinta itu tidak layak untuk dipermainkan... Jangan mengotori cinta karena cinta itu tidak untuk dikotori... Cinta akan selalu bening bila di isi dengan kebeningan ... Cinta pada dasarnya bukanlah sesuatu yang kotor , Karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram Islam adalah agama fitrah karena itulah islam tidaklah membelenggu perasaan manusia. Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia Akan tetapi islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu, Dijaga dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya. Cinta itu suci , cinta itu indah... Cinta itu bening dan cinta tidak akan pernah berakhir Selama kita tetap berlaku dan menjaga sebagaimana mestinya... *** Mencintai seseorang bukanlah apa-apa Dicintai oleh orang yang kau cintai sangatlah berarti Tapi di Cintai oleh sang PENCIPTA adalah segalanya... Cinta adalah sebuah amalan hati yang akan terwujud dalam ( amalan) lahiriah. Apabila cinta tersebut sesuai dengan apa yang diridhai Allah, maka ia akan menjadi ibadah. Dan sebaliknya, jika tidak sesuai dengan ridha-Nya maka akan menjadi perbuatan maksiat. Cinta adalah ibadah hati yang bila keliru menempatkannya , Akan menjatuhkan kita ke dalam sesuatu yang dimurkai Allah SWT. Cinta yang abadi hanya cinta Allah SWT pada hambaNYA,.. Cinta yang setia dan penuh kasih sayang hanya cinta Rosulullah pada umatnya,.. Cinta pada sesama karena Allah semata adalah Cinta Yang mulia... Maka raihlah cinta yang mulia ini , .. dengan Iman ,dalam Istikharoh&Istiqomah di setiap ibadah kita... InsyaAllah pasti akan membawa kita bahagia dunia dan bertemu di Jannatu ‘adn ... Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, Ia laksana setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain- lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh karena embun itu kedurjanaan, Kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, Di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji (Hamka) Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.(Hamka) Alangkah indahnya Cinta..Cinta yang bersandar pada NYA... semoga kita bisa meraih CINTA YANG HAKIKI Ku rasakan kerinduan yang tak lagi terobatkan , Cintaku tak pernah pudar membara dan membakar , Kapankah Jiwa ini bersanding dalam CINTA sejati .? CINTA IlaihiRobbi.. Kekal abadi, Sang Kekasih yang hakiki tertanam di relung hati bak lautan tiada tepi , Kau trnyata yang abadi , Kau adalah perayu Ya Ilaihi wamaliki anta ta'lam kaifa hali ... ~ *** Ayat-Ayat Cinta ***~ Rasulullah saw bersabda,” Tidak beriman seseorang diantara kamu sebelum aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia”. (HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i). "زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَلِكَ مَتَعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa- apa yang diingini, yaitu: Wanita- wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia; dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (syurga)." (QS. ALI IMRAN:14) “Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya. ” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi,) Dari Anas ra, dari nabi saw, beliau bersabda: “Ada tiga hal dimana orang yang memilikinya akan merasakan manisnya iman, yaitu mencintai Allah dan rasul-Nya melebihi segala-galanya, mencintai seseorang hanya kerana Allah, dan enggan untuk menjadi kafir setelah diselamatkan Allah daripadanya sebagaimana enggannya kalau dilempar ke dalam api.” (HR. Bukhari dan Muslim). Dari Abu Hurairah ra, rasulullah saw bersabda: “Demi zat yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, kamu sekalian tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan kamu sekalian tidaklah beriman sebelum saling mencintai….” (HR Muslim) “Barang siapa ingin memperoleh kelezatan iman, hendaklah ia mencintai seseorang hanya karena Allah swt.” (riwayat Imam Ahmad, dari Abu Hurairah). Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra dari Rasulullah bahwa beliau bersabda , “SUNGGUH ALLAH SWT BERFIRMAN PADA HARI KIAMAT, “ DIMANA ORANG-ORANG YANG BERCINTA KASIH KARENA AKU? DEMI KEPERKASAAN-KU DAN KETINGGIAN-KU,HARI INI AKU BERIKAN AWAN UNTUK MEREKA BERTEDUH PADA WAKTU ORANG TIDAK ADA LAGI TEMPAT BERTEDUH KECUALI DARI PADA-KU” Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra. Bahwa Rasulullah SAW bersabda, “SESUNGGUHNYA ALLAH ITU MEMPUNYAI PARA HAMBA YANG BESOK DI HARI KIAMAT DISEDIAKAN BAGI MEREKA ITU BEBERAPA MIMBAR SERTA MEREKA ITU DUDUK DIATAS MIMBAR –MIMBAR ITU. MEREKA ADALAH KAUM ATAU KELOMPOK YANG PAKAIANNYA CAHAYA DAN WAJAH-WAJAHNYA JUGA CAHAYA. MEREKA ITU BUKAN PARA NABI DAN BUKAN PARA SYUHADA, BAHKAN PARA NABI DAN PARA SYUHADA IRI KEPADA MEREKA” Para Sahabat lantas bertanya, “ WAHAI RASULULLAH ,SIAPAKAH MEREKA ITU?” Beliau menjawab . “MEREKA ADALAH ORANG-ORANG YANG BERCINTA KASIH KARENA ALLAH, ORANG-ORANG YANG SALING KUNJUNG-MENGUNJUNGI KARENA ALLAH DAN ORANG-ORANG YANG BERGAUL DENGAN BAIK KARENA ALLAH”. “Hendaklah Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya.” (HR Al-Imam Al- Bukhari dan Al-Imam Muslim) “Ketahuilah bahwa yangSyaikhul Islam Ibnu Taimiyyahmenggerakkan hati menuju Allah ada tiga perkara: cinta, takut, dan harapan. Dan yang paling kuat adalah cinta, dan cinta itu sendiri merupakan tujuan karena akan didapatkan di dunia dan di akhirat.” (Majmu’ Fatawa, 1 /95) Tidaklah anda mencintai sesuatu melainkan tentu anda menjadi hamba dari apa yg anda cintai, Allah tdk suka bila anda menjadi hamba dr yg selain DIA (Syech Ibnu Athaillah) *** “DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA, tetapi isilah alur ceritanya menjadi CERITA CINTA, percayalah itu akan memberikan kekuatan bagi hidupmu” MEREKA YANG MELANGKAH DI JALAN CINTA menganggap dan melakukan semua itu semata- mata KARENA SANG KEKASIH, IBADAH SUCI UNTUK MERAIH CINTA- NYA. ANTARA PENCINTA dan YANG DICINTA. Terima kasih untuk semua tangan dan hati yang telah menorehkan berbagai cinta padaku,Terima kasih untuk semua bibir yang telah mengecup cinta padaku. Terima kasih untukmu cinta. *** Sahabat ku terimakasih atas persahabatan yang indah ....salam penuh cinta ~ BC ~...........* senyum* * JSIKUSMA
HUKUM BAGI SEX LETSBY (LETSBIYAN)
Dalam Islam Sihaq (lesbi) adalah apa yang terjadi antara wanita dengan wanita berupa gesekan dua farji kemaluan wanita. A. Definisi Lesbi Berkata penulis kamus Al-Lisan ( Lisaanul ‘Arab pada judul سحق.), “ kata اَلسَّحْقُ artinya ialah yang lembut dan yang halus, dan مُسَاحَقَةُ النِّسَاءِ adalah kalimat lafal yang terlahir (darinya).” Ibnu Qudamah berkata dalam kitabnya Al-Mughni (10 /162) , “ Jika telah bergesek dua wanita maka keduanya melakukan zina yang terlaknat berdasarkan apa yang diriwayatkan dari Nabi Shallallaahu ’alaihi wasallam bahwasanya Beliau Shallallaahu ’ alaihi wasallam bersabda, ” إِذَا أَتَتِ الْمَرْأَةُ الْمَرْأَةَ فَهُمَا زَانِيَتَانِِ “ “ Apabila seorang wanita mendatangi (menyetubuhi) seorang wanita maka keduanya berzina .” tidak ada batasan dalam hal ini pada keduanya karena tidak ada ilaj (Ilaj ( إِيْلاجٌ ) ialah masuknya kepala zakar pria pada kemaluan wanita.) ( إِيْلاجٌ ) di dalamnya. Maka hal itu serupa dengan mubasyaroh (Mubasyarah (مُبَاشَرَةٌ ) ialah hubungan badan antara suami dan istri) ( مُبَاشَرَةٌ ) tanpa farji dan keduanya harus dihukum karena telah berbuat zina yang tidak ada batasan di dalamnya, persis dengan seorang lelaki yang menggauli wanita tanpa jima’ ( hubungan intim).” Al-Imam Al-Alusi berkata di dalam Ruhul Ma’ani, Jilid ke-8, hlm. 172- 173 , setelah berbicara tentang gay dan kejelekannya, beliau Rahimahullah berkata, ” وَأُلْحِقَ بِهَا السِّحَاقُ وَبَدَا أَيْضًا فِيْ قَوْمِ لُوْطٍ، فَكَانَتِ الْمَرْأَةُ تَأْتِي الْمَرْأَةَ “ “ Sihaq (lesbi) masuk dalam kategori liwat yang juga terjadi pada kaum Luth, yaitu seorang wanita menyetubuhi wanita .” Dari Hudzaifah Radhiallaahu ’ anhu, “إِنَّمَا حَقُّ الْقَوْلِ عَلَى قَوْمِ لُوْطٍ حِيْنَ اسْتَغْنَى النِّسَاءُ بِالنِّسَاءِ ، وَالرِّجَالُ بِالرِّجَالِ” “ Sesungguhnya benarlah ucapan ( Allah Subhaanahu wa Ta’ala) atas kaum Luth tatkala kaum wanita ( dari mereka) merasa cukup dengan para wanita dan kaum lelaki merasa cukup dengan para lelaki .” (Para perawi hadits ini terpercaya, hadits ini dikeluarkan oleh Al- Baihaqi dalam Syu’b Al-Iimaan dan oleh As-Suyuthi dalam Ad-Daar Al- Mantsuur (3 /100) Diriwayatkan dari Abu Hamzah, beliau berkata, ”Saya pernah mengatakan kepada Muhammad bin Ali bahwa: “عَذَّبَ اللهُ نِسَاءَ قَوْمِ لُوْطٍ لِعَمَلِ رِجَالِهِمْ”’ “ Allah ’Azza Wa Jalla mengadzab para wanita kaum Luth karena perbuatan para lelaki mereka? ” Kemudian, Muhammad bin Ali berkata: “اَللهُ أَعْدَلُ مِنْ ذَلِكَ ، اِسْتَغْنَى الرِّجَالُ بِالرِّجَالِ ، وَالنِّسَاءُ بِالنِّسَاءِ” “ Allah lebih adil dari itu (adanya adzab) karena, kaum lelaki telah merasa cukup dengan para lelaki dan kaum wanita telah merasa cukup dengan para wanita .” ( Hadits ini dikeluarkan oleh Al- Baihaqi, Ibnu Abiddunya dan Ibnu ‘ Asakir) B. Hukuman Perbuatan Sihaq ( Lesbi) Kita telah melihat apa yang dinukil oleh sebagian (ulama) tentang hukuman Allah Subhaanahu wa ta’ ala terhadap para wanita kaum Luth bersamaan dengan para lelaki mereka, yaitu ketika para lelaki merasa cukup dengan kaum lelaki maka hukumannya pun telah diketahui, tidaklah samar bagi seorang pun. Meskipun Ibnul Qayyim berkata, ” وَلَكِنْ لاَ يَجِبُ الْحَدُّ بِذَلِكَ لِعَدَمِ الإِيْلاَجِ، وَإِنْ أُطْلِقَ عَلَيِهِمَا اسْمُ الزِّنَا الْعَامُ كَزِنَا الْعَيْنِ وَالْيَدِ وَالرَّجُلِ وَالْفَمِ “ “ Akan tetapi, tidaklah wajib padanya (yaitu dalam perbuatan lesbi) hukuman (bunuh) karena tidak adanya ilaj walaupun disematkan kepada keduanya ( dimaksud oleh Ibnul Qayyim dengan ucapannya “kepada keduanya” ialah seorang lelaki menggauli lelaki lain dengan kemaluan tanpa adanya ilaj dan seorang wanita yang menggauli wanita lain maka tidak terjadi ilaj padanya.) nama zina secara umum, seperti zina mata, zina tangan, zina kaki, dan zina mulut .” ( Al-Jawaab Al-Kaafi, hlm. 201.) Demikian juga, Selain beliau ada yang berkata, ” أَنَّهُ لَيْسَ فِيْهِ إِلاَّ التَّعْزِيْرُ “ “ Tidaklah ada pada perbuatan lesbi, kecuali ta’zir ” (Ta’zir adalah hukuman bagi para pelaku maksiat tidak sampai dibunuh.) Akan tetapi, tidaklah hal tersebut menjadikan kita untuk menyepelekan dan menganggap remeh dosa lesbi karena seorang wanita jika menjalani dosa tersebut, ia telah meletakkan kedua kakinya di atas jalan pebuatan yang keji. Ia akan melakukan yang selain dari itu dengan lebih cepat, jika terbuka sebuah kesempatan (baginya). Dan jika hukumannya berupa ta’zir ( hukuman selain dibunuh), apakah setiap wanita yang melakukan hal tersebut akan pergi untuk dita’zir dan disucikan atau hukumannya ditangguhkan sampai (datang) hari kerugian dan penyesalan? وَلَعَذَابُ الآخِرَةِ أَشَقُّ “ Dan sesungguhnya azab akhirat adalah lebih keras .” (QS. Ar-Ra’d [ 13 ]: 34) Sumber: Buku Seks Bebas Undercover (Halaman 84-87) , Penulis Asy-Syaikh Jamal Bin Abdurrahman Ismail dan dr.Ahmad Nida, Penerjemanah Syuhada abu Syakir Al-Iskandar As-Salafi, Penerbit Toobagus Publishing, Bandung. Dikutip dari Blog Al Akh dr. Abu Hana. Dikutip dari: darussalaf.com Penulis: Asy-Syaikh Jamal Bin Abdurrahman Ismail dan dr.Ahmad Nida Judul: Islam Bicara Tentang Sihaq (Lesbi) Baca risalah terkait ini : 1. HOMOSEKS dan Pengobatannya 2. Bolehkah ber “ORAL SEKS” 3. Bagaimana dengan “ANAL SEKS”? 4. Bolehkah ONANI atau MASTURBASI ? 5. Bolehkah Bersetubuh Sebelum Istri… ? Diarsipkan pada: http:// qurndansunnah.wordpress.
HADITS AL - AJN
Rasulullah Shollallahu alaihi wa ‘ala alihi wasallam jika beliau (hendak) berdiri dalam sholatnya, beliau meletakkan kedua tangannya di atas bumi sebagaimana yang dilakukan oleh al-‘ajin (orang yang melakukan ‘ajn). Sepanjang pemeriksaan kami, ada dua hadits yang menyebutkan tentang hal ini : Hadits ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma : أَنَّ رسَوُلْ َاللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا قَامَ فِي صَلاَتِهِ وَضَعَ يَدَيْهِ عَلَى الْأَرْضِ كَمَا يَضَعُ الْعَاجِنُ “ Sesungguhnya Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam jika beliau (hendak) berdiri dalam sholatnya, beliau meletakkan kedua tangannya di atas bumi sebagaimana yang dilakukan oleh al-‘ajin (orang yang melakukan ‘ajn) ”. Hadits ini disebutkan oleh Al- Hafizh Ibnu Hajar dalam Talkhish Al-Hab ir (1 /466) dan An-Nawawy dalam Al-Majmu’ (3/421). Berkata Ibnu Ash-Sholah dalam komentar beliau terhadap Al- Wasith –sebagaimana dalam At- Talkhis- : “ Hadits ini tidak shohih dan tidak dikenal serta tidak boleh berhujjah dengannya ”. Berkata An-Nawawy : “(Ini) hadits lemah atau batil, tidak ada asalnya ”. • Berkata Al-Azroq bin Qois rahimahullah : رَأَيْتُ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ وَهُوَ يَعْجِنُ فِي الصَّلاَةِ, يَعْتَمِدُ عَلَى يَدَيْهِ إِذَا قَامَ. فَقُلْتُ : مَا هَذَا يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ؟ قَالَ : رَأَيْتُ رسَوُلْ َاللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ يَعْجِنُ فِي الصَّلاَةِ, يَعْنِي اعْتَمَدَ “ Saya melihat ‘Abdullah bin ‘Umar dalam keadaan melakukan ‘ajn dalam sholat, i’timad di atas kedua tangannya bila beliau berdiri. Maka saya bertanya : “Apa ini wahai Abu ‘Abdirrahman?”, beliau berkata : “Saya melihat Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam melakukan ‘ajn dalam sholat –yaitu beri’timad”. Diriwayatkan oleh Ath-Thobarony dalam Al-Awsath (4 /213 /4007) dan Abu Ishaq Al-Harby dalam Ghoribul Hadits (5 /98 /1) sebagaimana dalam Adh-Dho’ifah no. 967 dari jalan Yunus bin Bukair dari Al- Haitsam dari ‘Athiyah bin Qois dari Al-Azroq bin Qois. Al-Haitsam di sini adalah Al- Haitsam bin ‘Imran Ad-Dimasyqy, meriwayatkan darinya 5 orang dan tidak ada yang mentsiqohkannya kecuali Ibnu Hibban sebagaimana bisa dilihat dalam Ats-Tsiqot (2 / 296) dan Al-Jarh wat Ta’dil (4 /2 / 82-83). Para ulama berbeda pendapat tentang kedudukan rowi yang seperti ini sifatnya dan yang benar di sisi kami –wal ‘ilmu ‘ indallah- bahwa rowi yang seperti ini dihukumi sebagai rowi yang majhul hal (tidak diketahui keadaannya) yang membuat haditsnya tidak bisa diterima. Hadits ini juga bisa dihukumi sebagai hadits yang mungkar dari dua sisi : -Al-Haitsam ini menyelisihi Hammad bin Salamah –yang beliau ini lebih kuat hafalannya- dan juga ‘Abdullah bin ‘Umar Al-‘ Umary, yang keduanya meriwayatkan dari Al-Azroq bin Qois dengan lafazh “ bahwa beliau bertumpu di atas bumi kedua tangan beliau ” tanpa ada tambahan yang menunjukkan bahwa beliau mengepalkan kedua tangannya. -Hadits ini berisi tentang tuntunan sholat Nabi Shollallahu ‘alaihi wa ‘ ala alihi wasallam yang setiap hari disaksikan oleh para shahabat dan sekaligus hadits ini merupakan ‘ umdah (pokok satu-satunya) dalam masalah ini. Maka bisa dikatakan : Kenapa hadits ini bersamaan dengan sangat dibutuhkannya, perkaranya disaksikan setiap hari dan merupakan umdah dalam masalah ini hanya diriwayatkan dari jalan Al-Haitsam dari Al-Azroq dari Ibnu ‘Umar?!. Mana murid- murid senior Ibnu ‘Umar, seperti : Salim (anak beliau), Nafi’ dan lain- lainnya, kenapa mereka tidak meriwayatkan hadits ini dari Ibnu ‘ Umar tapi justru diriwayatkan oleh orang yang tingkat kemasyhuran dan hafalannya biasa-biasa saja?! Dan termasuk perkara yang semakin menguatkan lemah hadits ini, yaitu bahwa para pengarang kitab hadits terkenal seperti ashhab kutubut tis’ah (Bukhary, Muslim, Abu Daud, At-Tirmidzy, An- Nasa`iy, Ibnu Majah, Malik, Ahmad dan Ad-Darimy) dan yang lainnya berpaling dari (baca : tidak) meriwayatkan hadits ini bersamaan dengan sangat dibutuhkannya dan isinya adalah suatu perkara yang disaksikan setiap hari, tapi yang meriwayatkannya hanya Imam Abu Ishaq Al-Harby dan Ath-Thobarony yang beliau ini terkenal sebagai hathibu lail (pencari kayu bakar di malam hari) yang artinya beliau hanya sekedar mengumpulkan riwayat tanpa menyaring mana yang shohih dan mana yang lemah. Wa fauqo kulli dzi ‘ilmin ‘alim . Haditsnya diriwayatkan oleh Al- Baihaqy (2 /135) Haditsnya diriwayatkan oleh Abdurrozzaq no.2964</justify>
MEMBANGUN HIDUP DALAM KESABARAN
Setiap pikiran yang terlintas, entah itu baik ataupun buruk, akan membangun karakter anda. Sama seperti batu bata yang tersusun satu di atas yang lain, untuk membangun rumah – demikian pula pikiran anda disusun satu di atas yang lain. Setiap saat, setiap waktu ketika anda berfikir. Baik secara sengaja atau tidak. Siapa diri anda, apa yang anda capai, kepuasan yang anda temukan, bagaimana cara pandang anda terhadap diri sendiri, semuanya tergantung pada pikiran yang membangun hidup anda. Setiap pikiran, setiap waktu, dapat memperkuat bangunan diri anda. Tak satu pencapaian senilai apapun yang secara tiba- tiba muncul. Segalanya harus dibangun. Langkah demi langkah. Dan anda memiliki kekuasaan untuk membangun hidup macam apa yang anda inginkan. Kekuasaan itu datang dari masa tempat anda hidup, dalam pilihan yang anda ambil, dalam tindakan yang anda kerjakan. Pilihan anda menentukan bangunan seperti apa yang anda buat. Saat ini, anda sedang membangun hidup anda. Saat ini, anda membuat SEBUAH PERBEDAAN dalam jalan hidup anda. Saat ini adalah masa keemasan untuk mengubah masa depan anda. Sudahkah anda memanfaatkannya …?
### KESABARA ###
Sekalipun ada keuntungan untuk menjadi yang pertama, tetapi terdapat lebih banyak keuntungan dalam menjadi yang terbaik. Di dunia yang serba instan dan segera ini, layaklah kita melihat bagaimana melakukan sesuatu secara sepantasnya. Terburu-buru dan ketidak sabaran adalah bisa berakibat fatal dan rentan terhadap kesalahan. Pelajarilah nilai kesabaran. Sekalipun rasanya seperti anda tertinggal jauh di belakang, tetapi dengan usaha yang terukur dan tekun, lebih mungkin anda akan berada di depan. Kesabaran bukan berarti menunda-nunda pekerjaan. Kesabaran berarti mengambil tindakan SEKARANG, yang akan membawa hasil di masa depan. Kesabaran berfokus pada hasil terbaik – bukan pada hasil tercepat atau termudah. Kesabaran berarti mengerti bahwa perjalanan panjang memiliki hasil yang panjang pula. Mulailah dari sekarang, dan bersabarlah. Siapa yang mencari hasil segera – akan segera pula kehilangan hasilnya – itupun kalau mereka bisa mendapatkan hasil. Memang makan waktu untuk menghasilkan yang terbaik, tetapi anda sendiri yang akan menikmati hasilnya …
PENAFSIRAN IBNU ABBAS R*A
Penafsiran Ibnu Abbas Dan mereka berkata: “ Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan ( penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa´, yaghuts, ya´uq dan nasr”. Nuh : 23 Ibnu Abbas menafsirkan firman Allah diatas bahwa kelima orang shalih tersebut hidup di zaman Nabi Nuh. Ketika mereka wafat maka dibuatkanlah patung untuk mengenang kesalihan mereka, dan kuburan mereka dijadikan tempat i ’tikaf. Maka syaitan menghiasi amalan ini sehingga masyarakat menganggapnya sebagai amalan yang bagus. Maka setelah berlalu beberapa generasi dan hilang ilmu bahwa patung tersebut hanya sekedar pengingat terhadap kesalihan orang tersebut, maka dijadikanlah patung-patung tersebut sebagai sesembahan selain Allah. Nabi Berdoa Agar Kuburannya Tidak Dijadikan Berhala Diriwayatkan oleh Imam Malik dalam kitab Al Muwatha ’ bahwa Rasulullah bersabda, “ Ya Allah, janganlah Engkau menjadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah, sangat keras kemurkaan Allah terhadap kaum yang menjadikan kuburan Nabi mereka sebagai masjid.” Hadits dengan riwayat Imam Malik ini terputus sanadnya, akan tetapi terdapat hadits yang lain yang tersambung sanadnya kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasalam. Diantaranya diriwayatkan oleh Imam Al Bazar dari sahabat Abu Sa ’id Al Khudry bersambung terhadap Rasulullah. Dan diriwayatkan Imam Ahmad dari sahabat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda : Ya Allah janganlah engkau jadikan kuburanku sebagai berhala yang disembah, Allah melaknat suatu kaum yang menjadikan kuburan nabi- nabi mereka sebagai masjid. Sehingga hadits Imam Malik diatas secara umum dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani berdasarkan jalan- jalan yang lain. Rasulullah berdoa seperti di atas karena khawatir apabila umat Islam terjatuh kepada kesyirikan setelah kematian Rasulullah baik dengan jalan menjadikan kuburan orang shalih sebagai masjid ataupun dengan sebab yang lain. Sehingga merupakan kesalahan bagi orang yang menganggap bahwa larangan pembuatan patung atau gambar orang shalih yang dikhawatirkan menjadi berhala yang disembah hanya berlaku bagi umat terdahulu saja. Dalam hadits disebutkan bahwa akan muncul suatu kaum dari umat Islam yang selalu mengikuti langkah- langkah Yahudi dan Nashrani, bahkan tatkala mereka masuk ke dalam lubang biawak, sekelompok umat Islam tersebut tetap mengikuti mereka. Dalam hadits lain disebutkan bahwa tidak akan terjadi hari kiamat sampai ada sebagian umat Islam yang menyembah berhala. Doa Nabi di atas dikabulkan Allah, sebagaimana doa Nabi Ibrahim agar beliau dan keturunannya dijauhkan dari penyembahan terhadap berhala. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini ( Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. Ibrahim : 35
Salah satu hikmah Nabi Muhammad Shalallahu ‘ alaihi wasalam dikuburkan di tempat beliau meninggal tidak di kuburan umum kaum muslimin adalah untuk menghindari terjadinya pengagungan kuburan beliau.
TIGA HARI DARI HARI INI
Hari pertama : Hari kemarin. Kita tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan. Kita tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang Kita rasakan kemarin. Biarkan hari kemarin lewat dan beristirahat dengan tenang; lepaskan saja… Hari kedua : hari esok. Hingga mentari esok hari terbit, Kita tak tahu apa yang akan terjadi. Kita tak bisa melakukan apa-apa esok hari. Kita tak mungkin sedih atau ceria di esok hari. Esok hari belum tiba; toh belum tentu esok hari Kita merengkuhnya biarkan saja… Yang tersisa kini hanyalah hari ini. Pintu masa lalu telah tertutup, Pintu masa depan pun belum tiba. Pusatkan saja diri Kita untuk hari ini. Kita dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila Kita mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya. Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi. Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada Kita. Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti. Ingatlah bahwa Kita menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri Kita sendiri Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga
TAUKAH KALIAN AKAN MAKNA KEMATIAN
kematian merupakan hal yang biasa kita jumpai tetapi kematianjuga masih merupakan momok bagi kita jika seandainya kematian itu terjadi pada diri kita. Sadarlah, kematian akan datang pada kita karena perlahan setiap detik, menit, jam, hari yang kita punya di dunia berkurang. Dunia tidak dapat menampung kita selamanya karena duniapun tidak akan abadi. Lalu setelah mati? Kematian bukan sebuah akhir perjalanan. Memang, sebuah akhir perjalanan di dunia tetapi juga sebuah awal perjalanan menuju “ masa depan” yang kekal. Perjalanan yang sangat berat yang harus kita tempuh sendiri tanpa ditemani keluarga, teman-teman. Mempertanggungjawabkan dan menerima konsekwensi atas semua yang telah dilakukan di dunia. Sekilas, tulisan di atas mungkin sama saja dengan yang lainnya. Tapi, lihatlah “masa depan” itu. Sekarang kita bisa menghabiskan waktu sesuka kita. Tapi,ketika semua kegiatan kita hanyalah hura-hura, semuanya tidaklah berarti jika kita merenungi akan masa depan kita. Tidak akan berdampak pada masa depan. Sahabat, bukan maksud saya untuk membuat kalian takut, menyalahkan takdir atau bahkan Tuhan atas hal yang akan menimpa kita tapi saya hanya ingin kita semua sadar akan hal ini. Menyesali keadaaan malah akan memperburuk kita. Saya tidak akan menyuruh kalian untuk segera bertobat karena tujuan saya menulis seperti ini tidaklah untuk itu. Kalian sendirilah yang tau pilihan mana yang akan kalian pilih nantinya. Jalanai saja apa yang ada dan ingat selalu akan “ masa depan” itu.
SEORANG MISKIN MEMBANGUN MESJID PALING UNIK DI DUNIA
Bentuknya boleh sederhana, namun jamaah sudah berdatangan dari penjuru desa sebelum waktu shalat masuk Mungkin kita tak percaya jika tidak melihat faktanya. Seorang yang tidak kaya, bahkan tergolong miskin, namun mampu membangun sebuah Masjid di Turki. Nama masjidnya pun paling aneh di dunia, yaitu “ Shanke Yadem” (Anggap Saja Sudah Makan). Sangat aneh bukan? Dibalik Masjid yang namanya paling aneh tersebut ada cerita yang sangat menarik dan mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita. Ceritanya begini : Di sebuah kawasan Al-Fateh, di pinggiran kota Istanbul ada seorang yang wara ’ dan sangat sederhana, namanya Khairuddin Afandi. Setiap kali ke pasar ia tidak membeli apa- apa. Saat merasa lapar dan ingin makan atau membeli sesuatu, seperti buah, daging atau manisan, ia berkata pada dirinya: Anggap saja sudah makan yang dalam bahasa Turkinya “ Shanke Yadem” . Nah, apa yang dia lakukan setelah itu? Uang yang seharusnya digunakan untuk membeli keperluan makanannya itu dimasukkan ke dalan kotak ( tromol) … Begitulah yang dia lakukan setiap bulan dan sepanjang tahun. Ia mampu menahan dirinya untuk tidak makan dan belanja kecuali sebatas menjaga kelangsungan hidupnya saja. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun Khairuddin Afandi konsisten dengan amal dan niatnya yang kuat untuk mewujudkan impiannya membangun sebuah masjid. Tanpa terasa, akhirnya Khairuddin Afandi mampu mengumpulkan dana untuk membangun sebuah masjid kecil di daerah tempat tinggalnya. Bentuknyapun sangat sederhana, sebuah pagar persegi empat, ditandai dengan dua menara di sebelah kiri dan kanannya, sedangkan di sebelah arah kiblat ditengahnya dibuat seperti mihrab. Akhirnya, Khairuddin berhasil mewujudkan cita-ciatanya yang amt mulia itu dan masyarakat di sekitarnyapun keheranan, kok Khairuddin yang miskin itu di dalam dirinya tertanam sebuah cita- cita mulia, yakni membangun sebuah masjid dan berhasil dia wujudkan. Tidak bayak orang yang menyangka bahwa Khairud ternyata orang yang sangat luar biasa dan banyak orang yang kaya yang tidak bisa berbuat kebaikan seperti Khairuddin Afandi. Setelah masjid tersebut berdiri, masyarakat penasaran apa gerangan yang terjadi pada AKhiruddin Afandi. Mereka bertanya bagaimana ceritana soerang yang miskin bisa membangun masjid. Setelah mereka mendengar cerita yang sangat menakjubkan itu, merekapun sepakat memberi namanya dengan: “Shanke yadem” (Angap Saja Saya Sudah Makan). Subhanallah! Sekiranya orang- orang kaya dan memiliki penghasilan lebih dari kaum Muslimin di dunia ini berfikir seperti Khairuddin, berapa banyak dana yang akan terkumpul untuk kaum fakir miskin? Berapa banyak masjid, sekolah, rumah sakit dan fasilitas hidup lainnya yang dapat dibangun? Berapa banyak infra struktur yang dapat kita realisasikan, tanpa harus meminjam ke lembaga dan Negara yang memusuhi Islam dan umatnya? Jamah yang melimpah, tanda keberkahan dan amal sholeh dari harta yang halal dan bersih. Kalaulah kaum Muslimin saat ini memiliki konsep hidup sederhana dan mementingkan kehidupan akhirat dan mengutamakan istana di syurga ketimbang rumah di dunia, seperti yang dimiliki Khairuddin Afandi, pastilah umat ini mampu meninggalkan yang haram dan syubhat dalam hidup mereka. Mereka pasti mampu mengalahkan syahwat duniawi yang menipu itu. Sebagai hasilnya, pastilah negeri-negeri Islam akan berlimpah keberkahan yang Allah bukakan dari langit dari bumi. Kenyataannya adalah sebaliknya.( Q.S. Al-A ’raf / 7 : 96) Maka ambil pelajaranlah wahai orang-orang yang menggunakan akal sehatnya!
SEBUAH CERITA YANG UNIK SIMPLE
Ibrahim bin Adham bercerita bahwa ia pernah didatangi seorang laki – laki dan berkata kepadanya, “ Wahai Ibrahim, saya termasuk orang yang banyak dosa, seorang yang zhalim. Oleh karena itu, sudikah kiranya Tuan mengajari hidup zuhud agar Allah menerangi jalan hidup saya dan melembutkan hati saya yang keras ini !” Ibrahim bin Adhan menjawab, “ Kalau kau dpat memegang teguh enam perkara berikut ini, niscaya engkau akan selamat !” “Apa itu?” “Pertama, bila engkau bermaksiat, janganlah engkau memakan rezeki Allah. ” “Jika diseluruh penjuru bumi ini, baik di darat maupun di laut, di kebun dan di gunung – gunung ada rezeki Allah, maka dari mana aku makan ?” “Wahai saudaraku, pantaskah engkau memakan rezeki Allah, sementara rezeki Allah, sementara engkau melanggar peraturan-Nya ?” “ Tidak, demi Allah! Lalu, apa yang kedua?” “Kedua, bila engkau bermaksiat kapada Allah, janganlah engkau tinggal di negeri-Nya !” Lelaki itu menukas, “ Tuan Ibrahim, demi Allah yang kedua ini lebih berat, bukankah bumi ini milik-Nya? Kalau demikian halnya,dimana aku harus tinggal ? ” “Patutkah engkau memakan rezeki Allah dan tinggal di bumi- Nya, padahal engkau melakukan maksiat kepada- Nya ?” “Tidak, Tuan Guru!” “Ketiga, jika engkau hendak berbuat maksiat, jangnlah engkau lupakan Allah yang Maha Melihat !” “Tuan Guru, bagaimana mungkin bisa begitu, padahal Allah Maha Mengetahui segala rahasia dan mengetahui isi setiap hati nurani. ” “Layakkah engkau menikmati rezeki-Nya, tinggal di bumi-Nya, dan maksiat kepada- Nya, sedangkan Allah melihat dan mengawasimu ?” “Tentu saja tidak, wahai Tuan Guru! Lantas, apa yang keempat?” “Keempat, apabila datang kepadamu malaikat maut hendak mencabut nyawamu, maka katakana kepada malaikat itu, “Tunggulah dulu, aku akan bertaubat.” Lelaki itu menjawab, “ Tuan Guru, itu tidak mungkin, ia tak mungkin untuk mengabulkan permintaanku. ” Ibrahim bertutur, “ Kalau engkau sadar bahwa engkau tak akan mungkin mampu menolak keinginannya, apa yang engkau pikirkan? Tentu, ia akan datang kapan saja, mungkin sebelum engkau bertaubat.” “Benar sekali ucapan Guru! Sekarang, apa yang kelima?” “Bilamana datang Malaikat Munkar dan Nakir kepadamu, maka lawanlah dengan seluruh kekuatanmu. ” “Itu tidak mungkin, mustahil Tuan Guru!” Ibrahim bin Adhanm kemudian melanjutkan, “ Keenam, apabila esok hari engkau berada di sisi Allah SWT dan Dia menyuruhmu masuk neraka, katakanlah, “ Ya Allah, aku tidak bersedia.” “Wahai Tuan Guru, cukuplah, cukuplah nasihatmu! ” jawab lelaki itu, dan ia pun pergi.
PILIH LANGKAH LANGKAHMU
Lekukan hari, sekarang semakin jelas Tinggal kau pilih kau belokkan atau kau luruskan Tak ada orang yang melarang Tak ada makhluk yang menahan Bila kau belokkan mungkin tebing terjal kan menghadang Bila kau belokkan hutan rimba kan men utup Bila masih kau belokkan sungai deras kan menyambut Bila tetap kau belokkan banyak duri mengikut dan awan hitam menyelimuti Andai kau luruskan tebing terjal hanya memandang Andai kau luruskan hutan rimba merupakan panorama Andai engkau masih luruskan sungai mungkin menjadi penghilang dahaga Andai engkau tetap hati tuk luruskan, duri pun menjadi bunga dan awan hitam menjadi pelangi Tinggal kau pilih ingin kau belokkan atau luruskan Tinggal kau pilih lalat yang akan membelokkan atau kupu-kupu yang akan meluruskan Tinggal kau pilih diam atau berdiri Tinggal kau pilih berjalan atau berlari Tinggal kau pilih... Jalanmu yang terbaik... Jalan seorang anak manusia... Menuju pintu baru, yang hitam kelabu atau putih berseri... Pilih langkahmu...
MALAIKAT SUKA DUDUK DI DALAM MAJLIS DZIKIR
Dari Abu Hurairah ra berkata bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: "Allah Tabaraka wa Taala mempunyai para malaikat yang ditugaskan mencari majlis zikir, sebaik saja mereka menjumpai majlis zikir, maka mereka akan duduk bersama orang-orang yang sedang berzikir serta memanggil malaikat- malaikat yang lain. Mereka akan datang berkerumun mengelilingi orang- orang yang sedang berzikir itu dengan sayap-sayap mereka sehingga memenuhi ruang antara mereka dengan langit dunia. Apabila majlis berzikir itu tamat, maka para malaikat akan naik kembali ke langit. Lalu Allah SWT bertanya mereka: "Wahai para malaikatKu, dari manakah kamu semua?" Berkata para Malaikat: " Ya Tuhan kami, kami baru saja pulang dari memeriksa hamba- hambaMu di bumi, mereka bertasbih, takbir, talil dan tahmid serta memohon kepadaMu." Sebenarnya Allah SWT lebih mengetahui tentang perbuatan mereka dan semua makhluk ciptaannya. Setelah Allah SWT mendengar kata-kata para malaikatNya, maka Allah SWT pun berfiman: "Wahai para malaikatku, apakah yang mereka minta kepadaKu?" Berkata para malaikat: "Hamba- hambamu itu memohon syurga dariMu." Allah SWT bertanya lagi: "Pemahkah mereka melihat akan syurga itu?" Berkata para malaikat lagi: "Mereka tidak pernah melihat syurga itu." Berfiman Allah SWT: "Hamba- hambaKu memohon syurga padahal mereka tidak melihatnya dan apalagi kalau mereka melihat syurga itu." Berkata para malaikat: "Mereka juga memohon kebebasan." Allah SWT bertanya: " Mohon bebas dari apa?" Berkata para malaikat: "HambaMu itu memohon kepadaMu supaya mereka itu dibebaskan dari neraka jahanam." Allah SWT bertanya para malaikat lagi: "Pernahkah hamba-hambaKu melihatkan nerakaKu itu?" Berkata para malaikat: "Tidak ya Allah." Allah SWT berfirman: "Hamba-hambaKu itu tidak pemah melihat neraka jahanam, tapi mereka memohon supaya dibebaskan darinya, apalagi kalau mereka melihatnya." Kemudian para malaikat berkata lagi: "Ya Allah, hambaMu itu memohon ampun kepadaMu," Allah SWT berfiman: "Dengarlah wahai para malaikatKu, Aku mengampuni mereka itu dan aku akan memberi apa yang mereka minta serta membebaskan mereka dari api neraka yang mereka takut itu." Berkata malaikat lagi: "Ya Allah, di antara mereka itu terdapat seorang hamba yang penuh dengan dosa, dia melalui majlis itu lalu duduk bersama mereka yang sedang berzikir." Allah SWT berkata: "Orang itu pun Ku ampuni, begitu juga dengan setiap orang yang terlibat dalam majlis zikir itu, tidak ada yang celaka." ( Dikutip dari Himpunan Kisah Malaikat, karya Ahmad Nizam Bin Awang ) Oleh : Bulan Cahaya 6 jam yang lalu · 6 · Suka · Komentar · Berlangganan Bulan Cahaya Foto Dinding Berbagai bentuk Malaikat Izrail Mencabut Nyawa Bila sampai masa kematian, maka Allah SWT mengutus malaikat Maut (Izrail) mencabut roh dari tubuh orang tersebut. Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Dan Dialah yang mempunyai kuasa tertinggi di atas hambaNya. Dan diutusNya, padamu malaikat- malaikat penjaga. Sehingga apabila datang kematian pada salah seorang di antaramu lalu ia diwafatkan oleh malaikat- malaikat Kaini, dan malaikat- malaikat Kaini itu tidak melalaikan kewajipannya." (Al- An ' un: 61) Sekiranya orang yang akan dicabut rohnya itu orang Mukmin yang tidak berdosa, maka malaikat itu datang sebagai seorang yang rupawan. Tetapi jika datang pada orang kafir dan munafik maka mereka mendatanginya dengan rupa yang menakutkan. Bara' bin Azib telah meriwayatkan yang dikutip dalam hadith Sunan Abi Daud, Hakim, Ahmad dan lainnya menyebutkan hal tersebut sebagai berikut: "Sesunguhnya jika orang Mukmin, maka ketika dia akan keluar dari dunia ini dan menuju alam akhirat, maka dia didatangi malaikat yang turun dari langit dengan muka yang putih berseri. Seolah-olah wajah malaikat itu seperti sinar matahari. Mereka itu membawa kain kafan yang dibawa dari syurga. Juga membawa wangian dari syurga. Malaikat datang sambil duduk sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat Maut dengan duduk di sisi kepalanya. Malaikat itu mengatakan: "Hai nafas yang baik (tenang), keluarlah anda sekarang dengan mendapatkan ampunan dari Allah dan kerelaanNya." Kemudian keluarlah roh itu seperti mengalirnya sebuah titisan yang berasal dari satu minuman, kemudian malaikat itu mengambil roh itu. "Dan sesungguhnya jika orang yang akan dicabut itu roh orang yang kafir, (dalam riwayat yang lain: orang yang "fajir" artinya penjahat, penzina atan pendusta) maka ketika orang itu di dunia lalu dia didatangi malaikat yang turun dari langit (yang keadaannya kejam dan kasar) dengan rupanya yang hitam. Dengan membawa pakaian berbulu, lalu mereka duduk daripadanya sejauh mata memandang. Lalu Malaikat Maut ( Izrail) datang dan duduk di sisi kepalanya, sambil mengatakan, " Hai roh yang jahat, keluarlah engkau sekarang menuju kemurkaan Allah dan kemarahanNya ." Lalu dipisahkan roh itu dari tubuhnya, yang terpisahnya itu laksana dicabutnya bulu basah oleh besi panas (yang kemudian diikuti dengan putusnya keringatnya dan urat sarafnya)." ( Lihat Hadith riwayat Hakim, Abu Daud, Ahmad dan lainnya). Semasa hal itu berlaku, mereka yang hidup berada di sampingnya tidak tahu apa-apa, tidak melihat sesuatu. Perhatikan firman Allah SWT yang bermaksud: "Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat. Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat." (Al- Waqiah: 83-85)
Nabi SAW telah mengungkapkan tentang adanya malaikat maut yang akan memberikan berita gembira kepada mereka yang akan mati sebagai seseorang mukmin dengan janji ampunan Allah serta kecintaanNya. Namun bagi mereka yang kafir atau orang yang jahat ( berdosa), bagi mereka dijanjikan pula adanya kemurkaan dan kemarahan Allah kepadanya. Berkaitan janji syurga kepada orang Mukmin yang akan mati telah diterangkan Allah dalam AI- Quran yang artinya: " Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun pada mereka dengan mengatakan: Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan beroleh syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung- pelindungmu dalam kehidupan dunia mahupun akhirat, yang di dalamnya kamu akan beroleh apa yang kamu inginkan, dan akan memperoleh pula di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan bagimu dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Penyayang." (FusshiIat: 30-32) Firman di atas menurut para ahli tafsir turun berkenaan dengan orang yang akan mati dalam keadaan serba takut dan susah, menghadapi masa akan datangnya kematian. Bahkan takutnya orang- orang yang akan mati kemudian. Dengan ayat ini maka jelaslah bahawa malaikat akan turun padanya nanti pada saat-saat kematiannya dengan berita yang membawa ketenteraman, yang seolah-olah malaikat itu akan mengatakan: "Janganlah anda susah dalam menghadapi masa akan datang, baik ketika di alam barzakh mahupun di akhirat nanti. Juga anda tidak perlu susah tentang keluarga anda, anak-anak anda, mahupun hutang-hutang anda." Bahkan diberinya berita dengan janji akan dimasukkan syurga sebagai berita gembira. Sebaliknya, bagi orang yang kafir maka malaikat berjanji kepada mereka untuk menempatkan mereka di neraka jahannam. Sepertimana Allah SWT firmankan dalam Al-Quran tentang malaikat yang akan mematikan mereka yang kafir dalam peperangan Badar, seperti dalam ayat yang menyebutkan: "Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka dan berkata: Rasakanlah olehmu seksa neraka yang membakar. Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah tidak sekali-kali menganiaya hambaNya." (AL-Anfal: 50-51)
Dari firman Ilahi di atas menunjukkan pada kita bagaimana para malaikat mencabut roh orang yang kafir, maka merupakan suatu cara yang mengerikan; para malaikat itu memukul wajah dan belakang mereka dan malaikat mengatakan; "Rasakanlah engkau sekarang dengan seksaan yang pedih." Kisah itu berlaka dalam peperangan Badar, namun hal itu boleh terjadi bila-bila masa saja berkaitan masalah yang menyangkut kekafiran; tidak hanya khusus bagi orang-orang kafir dalam perang Badar. Boleh berlaku pada hari ini untuk orang yang kafir.
(Dikutip dari Himpunan Kisah Malaikat , karya Ahmad Nizam Bin Awang.,.. Oleh : BC*_*JS*
CAHAYA SINAR AYAT KURSI
Dalam sebuah hadist ada yang menyebut perihal seekor syaitan yang duduk diatas pintu rumah. Tugasnya adalah untuk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan di hati isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah. Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah sehingga Baginda mendengar jawaban salam dari isterinya. Di saat itu syaitan akan lari bersama-sama dengan salam itu. Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut hadist-hadist:
1. Barang siapa membaca ayat Al- Kursi bila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga Subuh.
2. Barang siapa membaca ayat Al- Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dalam lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.
3. Barang siapa membaca ayat Al- Kursi di akhir tiap sembahyang, dia akan masuk syurga dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah SWT akan memelihara rumahnya dan rumah-rumah disekitarnya.
4. Barang siapa membaca ayat Al- Kursi di akhir tiap-tiap shalat fardhu, Allah SWT mnganugerahkan dia setiap hati orang yang bersyukur, setiap perbuatan orang yang benar, pahala nabi-nabi, serta Allah melimpahkan rahmat padanya.
5. Barang siapa membaca ayat Al- Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT mengutuskan 70 ,000 Malaikat kepadanya – mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.
6. Barang siapa membaca ayat Al- Kursi di akhir sembahyang, Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.
7. Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya. Dari Abdullah bin ‘Amr r.a., Rasulullah S.A.W. bersabda, “ Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat…”
“Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk Duniamu, utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk Akhirat-mu ”
Subhanallah
NODA NODA YANG MENGOTORI CINTA
Emas yang ada didalam tanah umumnya bercampur dengan banyaknya kotoran. Sedangkan Cinta adalah
“ emas” nya jiwa. Dalam kehidupan sehari-hari terkadang dia tak luput bercampur dengan beberapa noda.Dan kita sendirilah yang sering mencampur Cinta dengan berbagai emosi lain yang kemudian menyebabkan hilangnya cinta , atau paling tidak merusaknya. Mulanya kita ingin membedakan antara rasa cinta dan beberapa emosi lain yang bercampur dengannya. Cinta kadang bercampur dengan rasa memiliki. Ketika seseorang berkata ,’Aku cinta barang ini,’
sebenarnya ia berbicara tentang kecendrungan nya memiliki barang tersebut. Padahal Cinta adalah satu hal , dan rasa kepemilikan adalah hal lain pula. Betapa celakanya jika cinta telah memasuki lingkaran kekuasaan dan kepemilikan. Kadang orang memperlakukan orang yang dicintainya seperti sesuatu yang dimilikinya. Padahal manusia tidak pantas untuk dimiliki. Dan kebanyakan orang yang berinteraksi dengan cinta dengan memandangnya dari sudut kepemilikan – kisah cinta mereka berakhir dengan hancur dan layu. Manusia adalah makhluk bebas. Pemilik manusia satu satunya adalah Allah. Ketika seseorang memahami realita tersebut dan kebenaran penghambaannya hanya untuk Allah, ia bebas dan mendapatkan kebebasan. Jika manusia hanyalah milik Allah, bagaimana orang yang mencintainya dapat memper lakukannya seperti miliknya sendiri? Begirulah rasa memiliki itu merusak cinta Seseorang kadang bertindak semaunya terhadap sesuatu yang dimilikinya, bahkan kadang ia bertindak yang tidak disenangi oleh masyarakat sekitar dan orang lain. Memang seseorang bebas sama sekali. Akan tetapi kebebasan terhadap sesuatu ini hendaknya tidak merambah kepada orang lain. Karena manusia bukanlah suatu barang. Dan keluarnya seseorang dari suatu kebendaan banyak tidak diketahui oleh para pencinta. Cinta juga kadang bercampur dengan keinginan. Padahal keinginan dan Cinta adalah dua hal yang berbeda. Keinginan akan berhenti manakala sudah mendapat kepuasan. Sedangkan Cinta , ketika menemukan kepuasan , akan semakin bertambah dan berakar ketanah untuk kemudian membuahkan hasilnya. Kita sendiri kadang menyebutkan keinginan kita dengan Cinta. Kita berimajinasi di depan Cinta ketika kita menginginkan sesuatu. Mungkin karena hal tersebut adalah baru. Atau mungkin karena ia Tidak ada didepan kita atau karena mungkin senang dengan adanya perubahan. Semua itu bukanlah cinta dan tidak dapat dikategorikan sebagai Cinta. Cinta juga kadang bercampur dengan Egoisme. Mungkin egoisme inilah noda yang sulit dibersihkan dari Cinta. Dan ia kadang mengambil bentuk mencengangkan dalam sebuah cinta. Ketika mencintai kita berusaha membentuk sang kekasih dengan bentuk kita, atau berusaha memaksanya menjadi bentuk lain dari diri kita sendiri. Usaha tersebut merupakan batu karang yang kadang membentur cinta dalam kisah kehidupan. Masing-masing kita adalah sebuah eksistensi yang berdiri sendiri dan dunia yang berbeda dari yang lainnya . Benar , kita kadang mirip dalam bentuk penciptaan. Masing-masing kita memiliki dua mata, hidung, muka , hati dan sepasang paru-paru. Tapi keserupaan dalam manusia tersebut , pada saat yang sama mengakibatkan perbedaan yang mendalam. Tidak ada orang yang menyerupai orang lain, baik watak, tabiat, kepribadian , kemampuan akal maupun potensi. Ketika seseorang mencintai orang lain kemudian mengawininya, ia berusaha menemukan pada dirinya bagian dari tabiatnya dan berbagai bentuk persamaan lain. Dan ini semua adalah normal. Adapun hal yang tidak normal adalah lari mengingkari perbedaan kepribadian. Yang berbahaya adalah berusaha mengubah kepribadian dia tersebut menjadi seperti kepribadian kita. Usaha ini kadang berakhir dengan salah seorang dari pasangan suami istri menghancurkan pasangannya dan tidak mengembalikannya kepada bentuknya semula. Menghancurkan memang hal mudah, tapi membangun kembali adalah hal yang sulit. Apalagi jika dibangun dengan paksaan, kekuasaan dan represif. Cinta yang telah matang adalah yang melepaskan kepribadian pasangannya berkembang dan tumbuh, meskipun berlainan dengan kepribadian kita. Sedangkan orang-orang yang hanya mencintai dirinya sendiri dan menghendaki kekasihnya agar menjadi seperti mereka adalah cermin dari cinta yang kurang matang. Wallahualam bishawab. BC* JS*
SAYANGILAH IBUMU DAN BERSEDEKAHLAH DENGAN IKHLAS
Jangan berani atau menghardik orang tua khususnya IBU dan tetaplah bersedekh dg ikhlas. Berkat rahmat Allah Yang Mahakuasa, saya dipertemukan dengan hamba- Nya yang satu ini. Beliau adalah seorang leader yang selalu mengayomi, memberikan bimbingan, semangat, inspirasi, ide dan gagasan segar. Beliau seorang pemimpin yang mampu menggerakkan ratusan hingga ribuan anak buahnya. Beliau seorang guru yang memiliki lautan ilmu, yang selalu siap ditimba oleh anak-anaknya dan bagai tiada pernah habis. Saat ini beliau memiliki berbagai macam bidang usaha, di antaranya sebagai supplier dan distribusi alat dan produk kesehatan, puluhan hektar tambak, puluhan hektar ladang, berpuluh rumah kos, ruko, stand penjualan di mall, apartemen dan lain-lain. Pernah saya mencoba menghitung, penghasilan beliau bisa mencapai Rp 1
Milyar per bulannya. Sebuah pencapaian luar biasa bagi saya dan kebanyakan orang lain. Pertemuan antara saya dan beliau yang saya ceritakan di bawah ini terjadi beberapa tahun yang lalu, di saat penghasilan beliau masih berkisar Rp 200 juta per bulan. Bagi saya, angka ini pun sudah bukan main dahsyatnya. Sengaja saya tidak menyebutkan namanya, karena cerita ini saya publish belum mendapatkan ijin dari beliau. Kita ambil wisdomnya saja ya. Suatu hari, terjadilah dialog antara saya dengan beliau di serambi sebuah hotel di Bandung . Saya ingat, beliau berpesan bahwa beliau senang ditanya. Kalau ditanya, maka akan dijelaskan panjang lebar. Tapi kalau kita diam, maka beliau pun akan “ tidur”. Jadilah saya berpikir untuk selalu mengajaknya ngobrol. Bertanya apa saja yang bisa saya tanyakan. Sampai akhirnya saya bertanya secara asal, “Pak, Anda saat ini kan bisa dibilang sukses. Paling tidak, lebih sukses daripada orang lain. Lalu menurut Anda, apa yang menjadi rahasia kesuksesan Anda ?” Tak dinyana beliau menjawab pertanyaan ini dengan serius. ” Ada empat hal yang harus Anda perhatikan,” begitu beliau memulai penjelasannya.
RAHASIA PERTAMA
“Pertama. Jangan lupakan orang tuamu, khususnya ibumu. Karena ibu adalah orang yang melahirkan kita ke muka bumi ini. Mulai dari mengandung 9 bulan lebih, itu sangat berat. Ibu melahirkan kita dengan susah payah, sakit sekali, nyawa taruhannya. Surga di bawah telapak kaki ibu. Ibu bagaikan pengeran katon (Tuhan yang kelihatan). Banyak orang sekarang yang salah. Para guru dan kyai dicium tangannya, sementara kepada ibunya tidak pernah. Para guru dan kyai dipuja dan dielukan, diberi sumbangan materi jutaan rupiah, dibuatkan rumah; namun ibunya sendiri di rumah dibiarkan atau diberi materi tapi sedikit sekali. Banyak orang yang memberangkatkan haji guru atau kyainya, padahal ibunya sendiri belum dihajikan. Itu terbalik. Pesan Nabi : Ibumu, ibumu, ibumu … baru kemudian ayahmu dan gurumu. Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua. Kumpulkan seribu ulama untuk berdoa. Maka doa ibumu jauh lebih mustajabah. ” Beliau mengambil napas sejenak.
RAHASIA KEDUA “
Kemudian yang kedua,” beliau melanjutkan. “ Banyaklah memberi. Banyaklah bersedekah. Allah berjanji membalas setiap uang yang kita keluarkan itu dengan berlipat ganda. Sedekah mampu mengalahkan angin. Sedekah bisa mengalahkan besi. Sedekah membersihkan harta dan hati kita. Sedekah melepaskan kita dari marabahaya. Allah mungkin membalas sedekah kita dengan rejeki yang banyak, kesehatan, terhindarkan kita dari bahaya, keluarga yang baik, ilmu, kesempatan, dan lain-lain. Jangan sepelekan bila ada pengemis datang meminta- minta kepadamu. Karena saat itulah sebenarnya Anda dibukakan pintu rejeki. Beri pengemis itu dengan pemberian yang baik dan sikap yang baik. Kalau punya uang kertas, lebih baik memberinya dengan uang kertas, bukan uang logam. Pilihkan lembar uang kertas yang masih bagus, bukan yang sudah lecek. Pegang dengan dua tangan, lalu ulurkan dengan sikap hormat kalau perlu sambil menunduk (menghormat) . Pengemis yang Anda beri dengan cara seperti itu, akan terketuk hatinya, ‘Belum pernah ada orang yang memberi dan menghargaiku seperti ini.’ Maka terucap atau tidak, dia akan mendoakan Anda dengan kelimpahan rejeki, kesehatan dan kebahagiaan. Banyak orang yang keliru dengan menolak pengemis yang mendatanginya, bahkan ada pula yang menghardiknya. Perbuatan itu sama saja dengan menutup pintu rejekinya sendiri. Dalam kesempatan lain, ketika saya berjalan-jalan dengan beliau, beliau jelas mempraktekkan apa yang diucapkannya itu. Memberi pengemis dengan selembar uang ribuan yang masih bagus dan memberikannya dengan dua tangan sambil sedikit membungkuk hormat. Saya lihat pengemis itu memang berbinar dan betapa berterima kasihnya.
RAHASIA KETIGA “
Allah berjanji memberikan rejeki kepada kita dari jalan yang tidak disangka-sangka, ” begitu beliau mengawali penjelasannya untuk rahasia ketiganya. “Tapi sedikit orang yang tahu, bagaimana caranya supaya itu cepat terjadi? Kebanyakan orang hanya menunggu. Padahal itu ada jalannya. ” “Benar di Al Quran ada satu ayat yang kira-kira artinya : Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga” , saya menimpali (QS Ath Thalaq 2-3).
“Nah, ingin tahu caranya bagaimana agar kita mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga? , ” tanya beliau. “Ya, bagaimana caranya?” jawab saya. Saya pikir cukup dengan bertaqwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka Allah akan mengirim rejeki itu datang untuk kita. “Banyaklah menolong orang. Kalau ada orang yang butuh pertolongan, kalau ketemu orang yang kesulitan, langsung Anda bantu !” jawaban beliau ini membuat saya berpikir keras. “Saat seperti itulah, Anda menjadi rejeki yang tidak disangka- sangka bagi orang itu. Maka tentu balasannya adalah Allah akan memberikan kepadamu rejeki yang tidak disangka- sangka pula.” “Walau pun itu orang kaya?” tanya saya. “Ya, walau itu orang kaya, suatu saat dia pun butuh bantuan. Mungkin dompetnya hilang, mungkin ban mobilnya bocor, atau apa saja. Maka jika Anda temui itu dan Anda bisa menolongnya, segera bantulah.” “Walau itu orang yang berpura-pura? Sekarang kan banyak orang jalan kaki, datang ke rumah kita, pura- pura minta sumbangan rumah ibadah, atau pura-pura belum makan, tapi ternyata cuma bohongan. Sumbangan yang katanya untuk rumah ibadah, sebenarnya dia makan sendiri, ” saya bertanya lagi. “Ya walau orang itu cuma berpura-pura seperti itu,” jawab beliau. “Kalau Anda tanya, sebenarnya dia pun tidak suka melakukan kebohongan itu. Dia itu sudah frustasi karena tidak bisa bekerja atau tidak punya pekerjaan yang benar. Dia itu butuh makan, namun sudah buntu pikirannya. Akhirnya itulah yang bisa dia lakukan. Soal itu nanti, serahkan pada Allah. Allah yang menghakimi perbuatannya, dan Allah yang membalas niat dan pemberian Anda. ”
RAHASIA KEEMPAT
Wah, makin menarik, nih. Saya manggut-manggut. Sebenarnya saya tidak menyangka kalau pertanyaan asal-asalan saya tadi berbuah jawaban yang begitu serius dan panjang. Sekarang tinggal satu rahasia lagi, dari empat rahasia seperti yang dikatakan beliau sebelumnya. “Yang keempat nih, Mas,” beliau memulai. “Jangan mempermainkan wanita”. Hm… ini membuat saya berpikir keras. Apa maksudnya. Apakah kita membuat janji dengan teman wanita, lalu tidak kita tepati? Atau jangan biarkan wanita menunggu? Seperti di film-film saja. “Maksudnya begini. Anda kan punya istri, atau suami. Itu adalah pasangan hidup Anda, baik di saat susah maupun senang. Ketika Anda pergi meninggalkan rumah untuk mencari nafkah, dia di rumah menunggu dan berdoa untuk keselamatan dan kesuksesan Anda. Dia ikut besama Anda di kala Anda susah, penghasilan yang pas-pasan, makan dan pakaian seadanya, dia mendampingi Anda dan mendukung segala usaha Anda untuk berhasil. ” “Lalu?” saya tak sabar untuk tahu kelanjutan maksudnya. “Banyak orang yang kemudian ketika sukses, uangnya banyak, punya jabatan, lalu menikah lagi. Atau mulai bermain wanita (atau bermain pria, bagi yang perempuan). Baik menikah lagi secara terang-terangan, apalagi diam-diam, itu menyakiti hati pasangan hidup Anda. Ingat, pasangan hidup yang dulu mendampingi Anda di kala susah, mendukung dan berdoa untuk kesuksesan Anda. Namun ketika Anda mendapatkan sukses itu, Anda meninggalkannya. Atau Anda menduakannya. “
Oh… pelajaran monogami nih, pikir saya dalam hati. “Banyak orang yang lupa hal itu. Begitu sudah jadi orang besar, uangnya banyak, lalu cari istri lagi. Menikah lagi. Rumah tangganya jadi kacau. Ketika merasa ditinggalkan, pasangan hidupnya menjadi tidak rela. Akhirnya uangnya habis untuk biaya sana-sini. Banyak orang yang jatuh karena hal seperti ini. Dia lupa bahwa pasangan hidupnya itu sebenarnya ikut punya andil dalam kesuksesan dirinya,” beliau melanjutkan. Hal ini saya buktikan sendiri, setiap saya datang ke rumahnya yang di Waru Sidoarjo, saya menjumpai beliau punya 1 istri, 2 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Perbincangan ini ditutup ketika kemudian ada tamu yang datang …
. KEDAHSYATAN SEDEKAH
Sedekah adalah penolak bala, penyubur pahala, dan melipatgandakan rezeki; sebutir benih menumbuhkan tujuh bulir, yang pada tiap- tiap bulir itu terjurai seratus biji. Artinya, Allah yang Mahakaya akan membalasnya hingga tujuh ratus kali lipat. Masya Allah! Sahabat, betapa dahsyatnya sedekah yang dikeluarkan di jalan Allah yang disertai dengan hati ikhlas, sampai- sampai Rasul sendiri membuat perbandingan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, “Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya, ‘ Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung ?’. Allah menjawab, ‘ Ada , yaitu besi’. Para malaikat pun kembali bertanya, ‘Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari besi ?’. Allah menjawab, ‘ Ada , yaitu api’. Bertanya kembali para malaikat, ‘Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari api ?’. Allah menjawab, ‘ Ada , yaitu air’. ‘Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air ?’ tanya para malaikat. Allah pun menjawab, ‘ Ada , yaitu angin’. Akhirnya para malaikat bertanya lagi, ‘Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu ?’. Allah yang Mahakaya menjawab, ‘ Ada , yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya
BENARKAH KITA BER IMAN
Berbagai masalah yang menimpa umat Islam , Baik dari segi sosial, politik, ekonomi dan segala macam sudut. Kita sebagai umat Islam lebih cenderung menyalahkan pihak lain di atas kelemahan kita sendiri. Bukan semua yang bersifat begini tetapi ada dalam kalangan umat Islam itu sendiri. Saya coba berdiskusi tentang pendapat saya ini bersama teman2 fb tentang artikel ini. Jika ada salah dan khilaf boleh ditegur dengan cara yang bermusyawarah seperti yang diamalkan oleh junjungan besar kita Rasulullah S.A.W. Ini adalah sekadar pendapat pribadi saya,hasil daripada pengalaman hidup saya yang tidak seberapa ini. Kita sambung kembali isu yang dibincangkan diatas tadi. Sebagai contoh dan ini tiada kaitan dengan siapapun, banyak umat Islam dewasa ini cukup prihatin dalam isu Palestina dan bencana yang melanda negri kita. Banyak juga pihak sama ada yang beragama Islam atau pun tidak yang telah membantu dari segi bantuan keuangan, pakaian, tenaga dan berbagai lagi apapun yang dirasakan perlu untuk membantu rakyat Palestin dsbnya yang menderita. Banyak juga yang berdoa supaya rakyat Palestina dan yang lainnya agar diselamatkan dari pihak yang menindas ke atasnya dihancurkan daripada muka bumi ini dan kalau tidak salah, doa-doa ini juga sering berkumandang di tempat yang makbul doa seperti di Tanah Suci Makkah dan juga Madinah. Persoalannya, Adakah Yang Maha Mendengar tidak mendengar doa kita? Adakah Yang Maha Mengetahui tidak mengetahui hambaNYA sedang menderita? Adakah Yang Maha Mengasihani tidak mengasihani hambaNYa? Adakah Yang Maha Melihat tidak melihat kesengsaraan hambaNYA? Adakah Yang Maha Berkuasa tidak berkuasa ke atas kekuasaanNYA? Adakah Yang Maha Pencipta tidak dapat mengawal ciptaanNYA? Tidak sesekali tidak karena Allah itu Maha Sempurna tiada yang menandinginya. Wahai orang yang Islam, kita coba lihat kembali dalam diri kita. Sememangnya nama kita Muhammad, nama kita Ahmad, nama kita Abu Bakar, nama kita Umar, nama kita Utsman, nama kita ‘Ali, nama kita Khadijah, nama kita ‘Aisyah, nama kita Fatimah tetapi adakah kita benar-benar beriman? Apa itu iman? Iman itu yakin. Bagaimanakah perasaan yakin itu? Seseorang yang yakin kawannya seorang yang amanah akan menceritakan rahsianya tanpa sedikit kuatir bahwa kawannya itu akan menceritakan rahasia tersebut kepada pihak lain. Inilah yakin.. Tiada keraguan. Di mulut yakin yang Allah itu Maha Melihat, tetapi masih melakukan dosa bersunyi diri. Di mulut yakin bahwa Allah itu Maha Mendengar tetapi mulut masih menggunjing kelemahan dan aib orang lain. Di mulut yakin bahwa Allah itu Maha Berkuasa tetapi masih merasakan diri sendiri yang berkuasa dengan meninggalkan sholat. Bagi yang tidak meninggalkan sholat, coba ingat balik sholat fardhu yang kita lakukan tadi, sempurnakah? Adakah menepati ciri-ciri sholat yang khusyuk? Puasa, bagi yang berpuasa, sempurnakah puasa kita secara batinnya? Pada zahirnya kita berpuasa,tapi batinnya? Zakat dan haji, ini yang fardhu bagi yang mampu, jangankan lkagi perkara yang sunnah. Banyak lagi kalau ingin dijabarkan akan kelemahan sebagai KITA UMAT ISLAM. Lihat saja Rukun Islam kita yang lima. Sejauh mana tahap keyakinan terhadap Allah S.W.T? Sejauh manakah keimanan kita terhadap Allah S.W.T? Hal ini berlaku kepada umat Islam seluruh dunia. Umat akhir zaman. . Itukah jawaban kita? Kita ibarat buih-buih di lautan. Banyak tetapi tidak bertahan lama. Orang yang lemah imannya akan terus mengikut arus. Orang yang sederhana imannya dapat menahan arus. Orang yang kuat imannya dapat melawan arus. Kita bagaimana? Mungkin secara ikrar dan perbuatan menunjukkan kita beriman. Perkataan yang dituturkan oleh kita menampakkan seolah- olah kita orang yang beriman. Perbuatan kita melakukan solat, puasa, zakat,tulisan-tulisan kita di buku-buku atau blog-blog menunjukkan kita orang yang beriman walaupun kita tidak menyatakannya. Tapi di manakah hati kita? Bukankah iman itu dicetuskan oleh hati, diikrarkan dengan lidah dan dibuktikan dengan perbuatan? Ketiga-tiganya mesti disalaraskan. Hati, lidah dan perbuatan. Hati kita belum yakin dengan ucapan keimanan yang kita ucapkan. Hati kita belum yakin dengan perbuatan keimanan yang kita lakukan. BENARKAH KE KITA BERIMAN? Saya bukanlah seseorang yang kuat agamanya. Cuma saya ingin DISKUSIKAN Hati kita punya pendapat yang kerdil ini. Kiranya dan baiknya kita Saling mendoakan untuk kesejahteraan iman kita dan umat Islam seluruh dunia.
EMPAT KATA PENAMBAH RASA CINTA
Bismillahirrohmanirrohiim,
empat kata ini tertanam kuat dalam nurani, pesan indah orang tua dan para guru, dosenku, Saya menerima tausiyah ini sewaktu awal menjadi seorang ibu. Setelah Saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari, memang sungguh terasa sekalibeda nuansa di hati, maklumlah, kita sebagai manusia, biasanya sering menganggap remeh perihal kedekatan dan keakraban dalam keluarga, sahabat, maupun teman dekat, apalagi bila ikut terpengaruh dampak “cara hidup cuek bebek” akibat perputaran zaman, sehingga seringkali di zaman sekarang ini, masih banyak kita temui orang yang kesulitan lidahnya untuk mengatakan maaf atau terima kasih, saking terkena penyakit “gengsi”. Empat Kata yang merupakan tata tertib dalam hati alias sesuai dengan semua norma kehidupan, ternyata hal ini benar-benar dapat memperdalam rasa cinta dan sayang kita, terutama dalam kehidupan berumah tangga dan persahabatan, yaitu : 1. Berbalas salam, “Assalamu‘alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh”, nikmatnya mendengar kata ini, yang kemudian kita wajib membalasnya, “Wa ‘alaikumussalamwarahmatullahi wabarakatuh”. Kita sudah tau betapa indah arti do’a yang selalu ditebar kaum muslimin tersebut. Subhanalloh, Telah bersabda Rasulullah shollallahu ’alaihi wa sallam: “ Kalian tidak bakal masuk surga sebelum kalian beriman. Dan kalian tidak dikatakan beriman sebelum kalian saling mengasihi satu sama lain. Maukah kalian aku tunjukkan suatu perkara yang bila kalian kerjakan bakal menyebabkan kasih sayang di antara kalian? Sebarkan ucapan salam di antara kalian.” (HR Muslim) 2. Tak perlu malu mengatakan “ Tolong…”, sekecil apa pun bentuk meminta pertolongan itu. Ibuku pernah berkata, “ tolong tutup pintunya, sayang…”, dan Bapakku juga demikian, “nak… tolongin bapak donk, tolong dilap lantai bekas roda sepeda motor yang becek ya say...”, Kurasakan perbedaan kalimat itu, jika kata “tolong” hilang, rasanya menjadi “suruhan yang kurang enak didengar”. Kebiasaan ini tidak pernah hilang, sekalipun beliau orang tuaku memberi tugas kepada pembantu atau bawahan di tempat kerja. Namun jangan lupa, bahwa tolong-menolong harus berada dalam rel kebenaran. Allah SWT mengingatkan dalam ayat cintaNYA QS. Al-Maidah : 2 , “ …Namun tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah amat keras siksaan-Nya”. 3. Terima Kasih, dimanapun kita berada, ucapan terima kasih alias syukron, atau thanks atau gracias merupakan penghargaan tinggi buat orang yang telah memberikan pertolongan atau pelayanan tugasnya kepada kita. Contoh-contoh kecil saat berjual-beli, berada di antrian tiket kereta api, saat di kantor pos, di halte, di rumah sakit, dll. Si kecil pun riang sekali jika setelah merapikan susunan sepatunya atau kalau sudah membersihkan tempat tidurnya, dll, lalu Saya ucapkan kata mujarab ini, “ terima kasih cintaku…”, aduhai romantisnya hubungan anak dan orang tua, jadi terkenang masa kecil pula. Bagi kita muslimin, ada pesan Rasulullah SAW, “Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan : jazaakallahu khair (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukur (terima kasihnya).” ( HR. At-Tirmidzi ,2035). 4. “Maaf”, setiap manusia memiliki celah, perbedaan persepsi, latar belakang yang berbeda, dan berbagai khilafiyah lainnya. Kalbu yang bersinar biasanya tak hanya mudah beristighfar dan menangis di hadapanNYA, melainkan juga memiliki kebiasaan meminta maaf dan memaafkan. Allah SWT memiliki sifatNya yang “Pemaaf” dalam empat makna; Al-Ghafuur, Al- Ghaffaar, Al-‘Afuuw dan At-Tawwab. Meminta maaf dan memberikan maaf adalah ciri mukmin sejati, di dalam untaian ukhuwah yang tentu diridhoi Allah SWT. “…Tetapi hendaklah memberikan maaf dan pengertian sebaik-baiknya terhadap mereka(berlapang dada)! Apakah kamu tidak ingin mendapat ampunan dari Allah? Dan sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha penyayang." (QS. An Nur: 22) Dalam kegiatan sehari-hari, tentu kita merasa berbeda ketika mendengarkan kalimat-kalimat semisal ini, “ummi…maaf yah, tadi bekalnya belum habis, tak sempat dimakan semua saat istirahat di sekolah, sekarang akan kuhabiskan, kok…”, atau, “ sayang, maaf yah…abang pulang kantor agak telat, sebab ada rapat mendadak sekitar satu jam…”, atau, “maaf yah nak, abi lupa membelikan buku pesananmu…”, atau jutaan kalimat lain, yang sebenarnya bagi sebagian orang ‘tidak perlu’, sebab sudah saling memaklumi internal keluarga atau sahabat dekat, sebagian juga sering berbuat pura- pura tak ingat akan kesalahannya, sehingga saat berjumpa, bersikap seperti tak terjadi apa-apa, sedangkan kita harus yakin bahwa lidah dan langkah ini tak menyakiti siapapun, termasuk orang-orang & teman di sekitar kita. Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhuma mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “ Orang Islam itu adalah orang yang orang- orang Islam lainnya selamat dari lidah dan tangannya; dan orang yangberhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari), senada dengan itu, Abu Musa radhiyallahu’anhuma berkata, “Mereka (para sahabat) bertanya, Wahai Rasulullah, Islam manakah yanglebih utama?’ Beliau menjawab, ‘Orang yang orang- orang Islam lainnya selamat dari lidah dan tangannya.‘(HR. Bukhari). Semoga Allah SWT menambah keeratan rasa cinta dalam diri kita semua saat merajut untaian ukhuwah, dalam lingkungan keluarga, persahabatan, maupun bentuk muamalah lainnya, rasakan energi cintaNYA yang luar biasa saat kalian menerapkan empat kata ini dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana jejak langkah yang Saya tapaki. “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam keadaan merugi (celaka), kecuali orang-orang yang beriman& beramal shalih, saling menasehati dalam kebenaran, dan saling menasehati dalam kesabaran.” (QS.Al ‘Ashr: 1-3) Wallohu’ alam bisshowab.
UNTUK KITA HARI INI
apa yang telah kita perbuat hari ini Memang kita hidup di hari ini... namun akibat dari tindakan kita tidak berhenti pada hari ini juga...... Ia terus berjalan seiring dengan detak waktu... Terkadang ia berubah jadi harapan.... Tak jarang pula ia menampakkan wajah kecemasan..... Bahkan, jika kita tak berusaha memikirkannya,... kelak ia akan mengusik kesadaran dan ingatan kita..... Itu mengapa kita dianugerahi cita-cita, juga kekhawatiran. Tindakan kita sekarang selalu membawa dampak pada kehidupan di kemudian hari. Lemparkan sebutir batu pada permukaan danau yang tenang..... Sekejap ia akan menimbulkan riak-riak gelombang..... Namun berangsur- angsur ombak itu menghilang ke tepian. Permukaan danau pun kembali tenang.... Jika lemparan batu itu adalah tindakan Anda,... apakah ketika air danau menjadi tenang lantas kita berpikiran bahwa segala sesuatunya kembali seperti sedia kala..? Apakah tindakan kita, sekecil apa pun itu, kelak akan lenyap tak berbekas? Tidak..... Memang permukaan danau tak lagi menampakkan gelombang,.. namun sadarkah kita bahwa gelombang yang sama telah mengubah wajah tepian pantai danau tersebut?.. Dan tindakan kita telah mengubah dunia..., sekecil apa pun perubahan itu.... Maka, perubahan apa yang sebenarnya yang ingin kita catat dari tindakan kita sekarang?
MUHASABAH DIRI
Bismillahirohmanirohim.
Ya Rabb, Hamba hanyalah sebutir pasir di gurun-MU yang luas Hamba hanyalah setetes embun di lautanMU yang meluap hingga ke seluruh samudra Hamba hanya sepotong rumput di padangMU yang memenuhi bumi Hamba hanya sebutir kerikil di gunung MU yang menjulang menyapa langitHamba hanya seonggok bintang kecil yang reduo di samudra langit Mu yang tanpa batas Ya Rabb, Diri yang hina ini tiada artinya di hadapanMU Tiada Engkau sedikitpun memerlukan, akan tetapihamba terus menggantungkan segunung harapan pada MU Ya Rabb, ...baktiku tiada arti, ibadahku hanya sepercik air Bagaimana mungkin sepercik air itu dapat memadamkan api neraka MU Betapa sadar diri begitu hina dihadapanMUJangan jadikan hamba hina dihadapan makhlukMU Diri yang tangannya banyak maksiat ini, Mulut yang banyak maksiat ini, Mata yang banyak maksiat ini Hati yang telah terkotori oleh noda ini, memiliki keinginan setinggi langitMungkinkah hamba yang hina ini ke SyurgaMu.. Ya Rabb, Kami semua fakir di hadapan MU.. Semua makhluk meminta kepada MU.. Ampunilah hamba dan sudara-saudara hamba yang telah memberi arti dalam hidup hamba. Ya Rabb…. - Kumpulkanlah kami bersama orang – orang yang Sholeh, - Jadikanlah kami Wanita – Wanita penghuni SyurgaMu.. Mungkin tanpa kami sadari , kami pernah melanggar aturanMU Melanggar aturan qiyadah kami, bahkan terlena dan tak mau tahu akan amanahYang telah Engkau percayakan kepada kami.. Ampunilah kami Ya Rabb.Pertemukan kami dalam syurga MU dalam bingkai kecintaan kepadaMU kumohon Janganlah Engkau cabut nyawaku dalam keadaan lupa pada Mu , Ya Rabb…Atau dalam maksiat kepadaMU Ya Rabb, Tutuplah untuk kami dengan sebaik-baiknya penutupan !! Apalah Artinya sebuah tulisan jika kita tidak pandai mengambil ibrahnya.. Muhasabah ini saya tujukan untuk saya “’ & semoga dapat pula bermanfaat untuk sahabat Fillah Salam Ukhuwah Fillah. ..Wassalam
BLOG SAHABATKU B*C
HADITS SHAHIH
HITAM DI DAHI PERLU DI WASPADAI
SELAMAT ULANG TAHUN
14 SUMBER BEBERAPA MACAM PENYAKIT
DUA AYAT DI MALAM HARI
TAMBAHAN LAFAD SAYYIDINA
SHALAT YG PALING BERAT DI ANTARA 5 WAKTU
CARA SHALAT BAB BACAAN TASYAHUD AKHIR
LARANGAN MENCACI WAKTU/MASA
UNTUK PARA SUAMI
KESALAHAN KESALAHAN PADA SHALAT JUMA'T
DAHSYAT NYA SURAH AL-IKHLAS
TATA CARA BERDO'A SESUAI TUNTUNAN
PELIHARA JENGGOT ADALAH PERINTAH
BERBAGI CINTA DAN ILMU UNTUK KITA DAN SAHABAT
Terbentuknya Jagat Raya Menurut Pandangan Al-Quran